Gak puas rasanya cuman sebentarrr banget singgah di masjid cantik ini, waktu itu saya ikut trip dengan komunitas backpacker jakarta. Ketika kami berkunjung kesana, bertepatan dengan hari jumat. Sehingga para wanita harus menunggu sampai jamaah laki-lakinya selesai jumatan. Kami menunggu di seberang masjid yaitu di dekat kantor polsek. Disitu ada sebuah kedai kopi dan juga ada sebuah warung makan. Berhubung waktunya makan siang kamipun memesan makanan serta kopi sambil menunggu teman-teman yang laki-laki selesai jumatan.
Orang Aceh itu ramah-ramah banget, ketemu dengan bapak-bapak polisi di polsek itu kami ngobrol-ngobrol dan bapaknya lucu suka bercanda. Terus Akhirnya obrolan kami berhenti ketika di masjid sudah mulai kutbah jumatan. Bapak polsek, Abang penjual kopi, dan bapak di warung nasi bergegas ke masjid Baiturrahman. Itu kami belum bayar loh padahal, tapi kata mereka...udah nanti saja makan dan minum aja dulu mbak. MasyaAllah...Aceh baik banget  dan orang-orangnya taat. Gimana kalau kami gak jujur ya?haaahaa...untung kami adalah orang yang jujur.LOL
Akhirnya setelah jamaah shalat jumat selesai, tibalah giliran yang wanita untuk menunaikan shalat dhuhur. Cuaca Aceh siang hari sangat terik! untung ada payung-payung cantik sebagai peneduh. Payung-payung itu mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Masjid Baiturrahman tak pernah sepi pengunjung, saat saya kesana pun rombongan pengunjung banyak dari berbagai daerah di luar Aceh, seperti Padang, Medan,Jakarta, dll.Â
Sayang saya tidak sempat memfoto area dalam masjid, interior masjid bernuansa putih, dengan karpet untuk shalat berwarna hija udan ada lampu-lampu gantung yang indah. Saking padatnya jamaah yang shalat, kita harus bergegas dan bergantian dengan jamaah lain. Bagi kawan yang non-muslim, jika ingin berkeliling masjid boleh kok, nanti disediakan baju abaya (seperti gamis) dan pasmina untuk tudung kepala, jika sudah selesai bisa dikembalikan kepada petugas. Intinya kalau mau berkunjung harus gunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.Â
Di dalam masjid suasanya sejuk dan bikin adem,inilah rumah Allah ya,,selalu membuat rindu untuk di datangi kembali. Masjid ini sangat bersejarah, ketika Tsunami Aceh 2003 masjid ini tetap berdiri kokoh atas izin Allah. Uniknya lagi, saya mendengar penjelasan pemandu di Museum Tsunami Aceh, beliau bilang di Aceh ini agama sangat dijunjung tinggi, syareat islam menjadi landasan. Sehingga Masjid begitu dihormati, pemerintah Aceh telah mengeluarkan perda bahwa tidak boleh ada bangunan lain di Aceh yang melebihi tinggi Masjid Baiturrhaman. Sama seperti di Madinah Al Munawaroh, bangunan disana tidak boleh melebihi menara Masjid Nabawi.
Demikian perjalanan singkat ke Masjid Baiturrahman, Aceh! dalam hati saya selalu berucap ingin kembali lagi suatu saat nanti. InsyaAllah.
Tetap stay at home, semoga Ramadhan kita mendapat keberkahan dari-NYA.
Jakarta, 23 April 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H