Mohon tunggu...
Yulio Rounesiswara Saimima
Yulio Rounesiswara Saimima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Atma Jogja yang sedang mengejar gelar sarjana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Media Perantara Jurnalisme Warga

19 Desember 2023   00:55 Diperbarui: 19 Desember 2023   01:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial telah menjadi platform yang signifikan dalam perkembangan dunia jurnalisme modern. engan pesatnya perkembangan teknologi informasi, masyarakat kini dapat berperan sebagai jurnalis warga melalui media sosial. Contohnya seperti YouTube, Facebook, Twitter, dan Instagram. Fenomena ini menggambarkan pergeseran paradigma dalam penyebaran informasi. Di mana peran media sosial tidak hanya sebagai alat hiburan tetapi juga sebagai media perantara jurnalisme warga.

Media sosial mampu memfasilitasi warga dalam penyampaikan pesan dan infomrasi secara real-time. Sebelumnya informasi hanya dapat diproduksi dan diperoleh melalui media arus utama. Namun seara setiap individu dapat menjadi sumber berita itu sendiri. Dengan menggunakan media sosial sebagai media perantaranya.

Dengan kemudahan akses dan distribusi informasi, partisipasi warga menjadi lebih besar. Media sosial tidak hanya berperan sebagai media presentasi secara global. Namun dapat meningkatkan kesadaran warga mengenai peristiwa atau isu lokal.  Contohnya seperti cerita atau isu kecil yang mungkin terabaikan oleh media arus utama. Media sosial menjadi media perantara bagi isu-isu yang terabaikan.

Hal ini membuat suara masyarakat kecil menjadi dapat disadari dan diperhatikan. Namun, keberhasilan media sosial sebagai media perantara jurnalisme warga juga menimbulkan sejumlah tantangan. Verifikasi informasi menjadi isu utama untuk menghindari penyebaran berita palsu atau hoaks. Oleh karena itu, pengguna harus bijak dalam memilah informasi di media sosial.

Peran media sosial memicu perubahan dalam hubungan masyarakat dengan media tradisional. Muncul junralisme warga pada media sosial menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalisme arus utama. Media arus utama tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi yang diandalkan masyarakat. Ini mengharuskan media arus utama untuk beradaptasi dengan output berita mereka.

Dengan demikian, media sosial telah membuka pintu bagi partisipasi lebih aktif dalam dunia jurnalisme. Peran jurnalis warga yang semakin dominan melalui platform digital. Namun masyarakat juga harus lebih peka dalam memilah-milah informasi. Dengan kata lain masyarakat harus memiliki literasi digital yang baik.

Hal ini dikarenakan verifikasi dan validasi informasi merupakan hal yang penting. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan karena rencana beberapa oknum. Maka dari itu warga harus lebih sadar akan adanya bahaya ini. Dibalik dari perkembangan jurnalisme warga sebagai wakil dari isu yang terabaikan.

Media sosial harus tetap diwaspadai. Hal ini karena kurangnya konfirmasi dari pihak yang dapat dipercaya. Menjadikan masyarakat yang menggunakan media sosial menjadi lebih rentan. Khususnya masyarakat yang memiliki literasi digital yang rendah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun