Digitalisasi yang terjadi memberi dampak yang signifikan dalam praktik jurnalisme kontemporer. Â Hal ini menyebabkan karya jurnalistik dapat hadir dalam bentuk multimedia.
Revolusi industri pada awal abad ke-21 mengakibatkan perkembangan bagi banyak hal. Salah satu perkembangan yang terjadi ialah dalam praktik jurnalisme kontemporer. Di mana sebelum hadirnya internet karya jurnalistik hanya diakses melalui media arus utama. Contohnya seperti televisi, koran, radio, majalah, dan tabloid.
Masyarakat juga hanya dapat mengakses berita atau informasi pada saat-saat tertentu. Semisal ketika siaran berita berlangsung atau rilisnya media cetak untuk dibaca. Hal ini membuat audiens seakan-akan dikontrol oleh media arus utama. Karena hanya dapat mengakses berita melalui media dan waktu tertentu saja.
Namun dengan adanya digitalisasi, mengubah cara masyarakat mengakses suatu informasi. Â Masyarakat tidakk lagi terpaku dan dapat mengakses berita kapan dan di mana pun. Bukan hanya mengubah cara masyarakat dalam mengakses suatu informasi. Digitalisasi membuat karya jurnalistik disajikan dalam berbagai bentuk dalam bentuk digital.
Sekarang, karya jurnalistik dapat disajikan dalam dua atau lebih format media melalui internet. Dengan menggabungan, teks, gambar, audio, video, animasi, dan infografik. Di mana konten berita dapat disebarluaskan lewat berbagai platform media daring. Contohnya seperti blog dan media sosial.
Berita yang disajikan dengan berbagai media dan format ini disebut Jurnalisme Multimedia. Hadirnya jurnalisme multimedia membuka ruang interaktif bagi para masyarakat. Hal ini juga membuat khalayak lebih berperan aktif dalam mengkonsumsi konten-konten berita. Seperti memberikan komentar, menonton video, atau mendengarkan audio.
Media sosial dan blog/website juga memegang peran penting dalam Jurnalisme Multimedia. Konten berita dapat dengan mudah disebarluaskan melalui platform-platform ini. Hal ini juga membuat jurnalisme multimedia dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Masyarakat tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang dianggap penting.
Meskipun dampak positifnya signifikan, ada pula tantangan yang muncul. Di mana misinformasi, disinfomrasi, dan malinformasi dapat terajadi. Penyebaran berita palsu atau tidak terverifikasi menjadi risiko yang perlu diatasi. Oleh karena itu, kritisitas dan literasi digital menjadi kunci untuk memastikan informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan akurat.
Pemerintah dan lembaga terkait juga diharapkan turut bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung. Khususnya dalam mendukung perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia. Agar tidak terjadi misinformasi, disinformasi, dan malinformasi pada konten Jurnalisme Multimedia. Sehingga jurnalisme multimedia dapat lebih  dipercaya.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan masyarakat yang semakin terhubung. Dampak digitalisasi dalam jurnalisme multimedia di Indonesia terus berkembang. Keberagaman format, partisipasi aktif masyarakat, dan ketersediaan informasi secara cepat menjadi ciri khas dari evolusi ini. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan ini dengan bijak untuk menciptakan sebuah ruang informasi yang lebih berkualitas dan inklusif.
Jurnalisme multimedia longform dapat menjadi tren jurnalisme di Indonesi. Hal ini karena Jurnalisme multimedia menawarkan alternatif medium bagi pembaca. Di mana pembaca dapat memahami informasi yang melimpah dengan cara yang mudah dipahami dan efisien. Membuat jurnalisme multimedia dapat menjadi jurnalisme yang lebih digemari di masa depan.