Mohon tunggu...
Yulio Hady Permana
Yulio Hady Permana Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang mahasiswa

Tetap tenang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia

1 April 2020   12:03 Diperbarui: 1 April 2020   12:10 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita lihat dari kata hakikat dulu, hakikat berasal dari bahasa arab yang kata dasarnya adalah “haq” yang berarti “kebenaran”. Apabila seseorang bisa menerangkan atau menjelaskan sesuatu benda atau sifat, maka yang dijelaskan itu adalah ciri-ciri atau sifat yang mendasar dari benda atau objek tersebut. Sebagai contohnya apabila seseorang, hanya mempunyai satu kaki tetapi dia dapat berfikir dengan normal, maka manusia itu masih dianggap layak. Sebaliknya, walaupun seseorang memilki dua kaki tetapi dia tidak mampu untuk berfikir normal, maka ia masih belum bisa dikatakan manusia yang layak, sebab ia tidak bisa bertukar pikiran dengan yang lainnya. Oleh karena itu pemikiran atau  akal sehat merupakan ciri “haq”(hakiki) manusia. Selanjutnya kebenaran yang hakiki berasal dari tuhan, dapat juga dari manusia asal tidak menentang aturan tuhan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 147 yang artinya “Kebenaran itu adalah dari tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”

Istilah manusia sendiri juga ada asalnya, berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “man” yang artinya manusia. Kebetulan artinya juga sama dengan bahasa inggris yaitu human yang artinya juga manusia. Selanjutnya kata yang kedua yakni “nasia” yang artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-peringatan tuhan. Dari pengertian diatas kita dapat simpulkan bahwa hakikat manusia sendiri artinya manusia atau orang yang sering pelupa yang dapat membenarkan sesuatu asalkan tidak menentang aturan tuhan.

Beberapa istilah lain yang sering digunakan untuk manusia adalah sebagai berikut:

1. Al-Insan, yang artinya manusia yang punya hati (insan kamil=hati nurani). Ada juga manusia yang jasadnya masih hidup, tetapi hati nuraninya telah mati karena tidak berfungsi.

2. Al-Basyar, yang artinya manusia dalam bentuk lahiriahnya: yaitu mahkluk yang memerlukan makan dan minum, atau yang punya badan dan anggota tubuh sebagaimana layaknya manusia biasa.

3. An-Nas, yang artinya manusia secara umum; dalam bahasa inggris disebut people.

4. Bani Adam, yang artinya bani=anak, Adam yaitu nabi Adam maksudnya turunan atau anak cucu nabi Adam.

Hakikat Manusia Berdasarkan Beberapa Pandangan

Jalaladin dan Abdullah mengemukakan pandangan tentang hakikat manusia pada empat aliran yaitu: aliran serba zat, aliran serba ruh, aliran dualisme , dan aliran eksistensialisme.

1. Pandangan aliran serba zat: bahwa yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah zat atau materi, alam ini adalah zat atau materi dan manusia adalah unsur dari alam, maka dari itu manusia adalah zat atau materi.

2. Pandangan aliran serba ruh: hakikat manusia adalah ruh, adapun zat itu adalah manifestasi daripada ruh diatas dunia ini. Berarti menurut aliran ini ruh itu ialah hakikat, sedangkan badan adalah penjelmaan atau bayangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun