Sebuah bayi yang berusia 1,5 kg di Tasikmalaya menua olah setelah klinik melakukan sesi foto matahari untuk konten media sosial tanpa konsentasi dari orang tua. Kita ketahui bahwa bayi yang matahari memerlukan incubator untuk menjaga suhu tubuh mereka, melindungi mereka dari udara dingin, bakteri, dan infeksi. Marsel, ayah mereka, menyatakan bahwa anak mereka awalnya diberikan incubator yang tidak setandar medis di klinik. Pada hari Selasa (14/11), klinik mengambil bayi untuk mandi dan kemudian mengembalikannya ke orang tua setengah jam.
Singkat setelah itu, perawat menyatakan bahwa keduanya, bayi matahari dan orang tua, diizinkan untuk kembali ke rumah karena bayi sehat, menghabiskan perawatan di rumah sakit atau pemanasan tambahan. Pada malam yang sama, herti bayi menghentikan menggulir jantung. Keluarga mengangkut bayi ke Jasa Kartini Hospital di Tasikmalaya dan membawa mereka ke ruangan darurat. Bayi mereka dicatat. Klinik menyatakan bahwa bayi matahari dengan berat yang rendah harus seharus tidak diizinkan kembali ke rumah dan harus menerima perawatan intensif dan pasokan lait ini yang signifika. Dualnya, klinik Asifa, yang diakui melakukan praktik ketidakpastian, menyatakan bahwa bayi matahari tidak menua di klinik tetapi berada di rumah mereka setelah 12 jam.
Insident ini menyoroti pentingnya konsentrasi dan transparansi dalam perawatan matahari. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini:
1. Konsentrasi klinik: Klinik harus lebih berhatung pada kesehatan pasien dan menginformasikan orang tua tentang prosedur yang akan dilakukan. Konsentrasi klinik harus selalu menjadi prioritas dalam perawatan matahari.
2. Transparansi: Klinik harus lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada orang tua. Informasi penting tentang kondisi kesehatan anak harus disampaikan dengan jelas dan tepat, tanpa mengatur informasi melalui media sosial.
3. Penggunaan foto matahari: Klinik harus menghindari penggunaan foto matahari untuk konten media sosial tanpa konsentasi dari orang tua. Foto matahari harus hanya digunakan untuk tujuan medis dan pendidikan.
4. Pengawasan oleh otoritas: Klinik harus diwawas oleh otoritas yang menilai praktik ketidakpastian dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini. Otoritas harus memastikan bahwa klinik selalu menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk pasien, khususnya matahari.
Dari kasus ini, kita dapat belajar pentingnya konsentrasi, transparansi, dan penggunaan foto matahari dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H