Mohon tunggu...
Yulinda Lestari
Yulinda Lestari Mohon Tunggu... -

Seorang peneliti kecil yang selalu menikmati hidup dan berusaha untuk tetap ikhlas dan bersyukur. Selalu percaya pada Allah bahwa semua yang diciptakanNya pasti memiliki peran dan manfaat ^_^ Blog lainnya: www.yulindalestari.blogspot.com dan www.yulindalestari.tumblr.com Sharing yuuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langkah Kecil yang Terabaikan...

2 November 2010   07:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panca Indera mulai terbuka satu persatu

Hidup telah dimulai setidaknya itulah yang mereka bilang

Perenungan itu kusibak kembali

Ada jauh sebelum panca indera terbuka hidup tlah tertoreh

Hidup berarti produktif kataku

Produktif berarti juga berkembang

Lihatlah ke dalam diri kemudian, bacalah hati

Ada perubahan disana tanpa disadari memang

Karena kesadaran yang teranggap hanyalah dengan hasil yang terlihat

Bohong jika berkata makhluk di dunia ini ada yang tak berguna

Yang dikatakan racun ternyata menghasilkan penawar

Yang dikatakan parasit ternyata menghasilkan eksistensi tinggi

Yang dikatakan jahat pun ternyata menghasilkan kreatifitas

Carikan bukti kalaulah ada sesuatu tercipta tanpa perhitunganNya

Sungguh indah hati yang seirama dengan sabda alam

Langkah-langkah kaki terdengar merdu dan rapi

Jangan busungkan diri jika ingin dengar irama nadanya

Celoteh ringan menyapa hangatnya mentari

Tak inginkah sejenak menengok ‘tuk lepaskan penat

Terbiasa melambung tinggi dan menapak jarak lebar

Berkerut dan berdecak heranlah akan penyaksian langka nan unik

Kita tertawa sekencang-kencangnya tatkala anugrah datang

Tetapi pun menangis senyaring-nyaringnya tatkala dilanda ujian

Melihatlah ke seberang sana maka akan terucap syukur

Setulus-tulusnya syukur dari jurang terdalam sanubari

Sibuk, sibuk dan sibuk yang selalu diributkan

Entah hanya untuk kepuasan diri semata

Ataukah memang ada misi mulia dibaliknya

Semoga…

Langkah kecil ini akan kupijak dan kumulai

Berharap tidak mengorbankan dalam perjalanannya

Akan kurangkul dan kubelai desah rintihan air mata

Tak usahlah muluk dan takabur meniti jalannya

Berteman cita-cita dan harapan, yang kupersembahkan untukmu

Wahai jiwa yang suci…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun