Mohon tunggu...
Yulinda
Yulinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I like ART

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan Politik dan Militer dalam Sejarah Islam

25 Mei 2024   19:27 Diperbarui: 25 Mei 2024   19:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekuatan politik dan militer dalam sejarah Islam memainkan peran penting dalam penyebaran dan kejayaan peradaban Islam di berbagai belahan dunia. Berikut adalah ringkasan tentang perkembangan kekuatan politik dan militer dalam sejarah Islam:

Periode Awal Islam

1. Masa Nabi Muhammad (610-632 M)
Nabi Muhammad mendirikan negara Islam pertama di Madinah setelah Hijrah pada tahun 622 M. Di sini, beliau menjadi pemimpin politik dan militer, memimpin komunitas Muslim dalam berbagai pertempuran penting seperti Perang Badar (624 M), Perang Uhud (625 M), dan Perang Khandaq (627 M).

2. Khulafaur Rasyidin (632-661 M)
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, kepemimpinan diteruskan oleh para Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa ini, kekuatan militer Islam berkembang pesat, dengan penaklukan wilayah-wilayah besar seperti Persia dan Bizantium. Perang-perang besar seperti Perang Yarmuk (636 M) dan Perang Qadisiyah (636 M) menjadi tonggak penting dalam ekspansi wilayah Islam.

 Dinasti Umayyah dan Abbasiyah

3. Dinasti Umayyah (661-750 M)
Dinasti Umayyah memperluas wilayah kekuasaan Islam ke Spanyol di Barat dan ke India di Timur. Di bawah kepemimpinan para khalifah seperti Muawiyah I dan Al-Walid I, kekuatan militer Islam menjadi sangat dominan. Penaklukan penting termasuk ekspansi ke Semenanjung Iberia dan pengepungan Konstantinopel.

4. Dinasti Abbasiyah (750-1258 M)
Dinasti Abbasiyah menggantikan Umayyah dan memindahkan ibu kota ke Baghdad. Di sini, kekuatan politik dan militer disertai dengan kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan dan budaya. Meski demikian, kekuatan militer mereka mengalami tantangan dengan munculnya dinasti-dinasti regional seperti Fatimiyah di Mesir dan Umayyah di Spanyol. Abbasiyah juga menghadapi ancaman dari luar, termasuk serangan dari bangsa Mongol yang menghancurkan Baghdad pada 1258 M.

Periode Pertengahan dan Akhir

5. Kesultanan Seljuk dan Kekaisaran Mongol
Pada abad ke-11, Kesultanan Seljuk menjadi kekuatan militer yang dominan di dunia Islam, menandai kebangkitan kekuatan Turki dalam sejarah Islam. Namun, pada abad ke-13, kekaisaran Mongol di bawah Jenghis Khan dan keturunannya menghancurkan banyak pusat peradaban Islam, termasuk penaklukan Baghdad.

6. Kesultanan Mamluk (1250-1517 M)
Kesultanan Mamluk di Mesir menjadi kekuatan penting yang berhasil mengalahkan Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut (1260 M). Mereka juga berhasil mengusir Tentara Salib dari Timur Tengah, mempertahankan kekuatan Islam di wilayah tersebut.

7. Kekaisaran Ottoman (1299-1922 M)
Kekaisaran Ottoman muncul sebagai kekuatan utama pada akhir abad ke-13 dan berkembang menjadi salah satu imperium terbesar dalam sejarah Islam. Penaklukan Konstantinopel pada 1453 M menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan menjadikan Istanbul sebagai pusat kekaisaran. Kekuatan militer Ottoman terkenal dengan inovasi dalam artileri dan taktik militer, memainkan peran penting dalam ekspansi mereka di Eropa, Asia, dan Afrika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun