Mohon tunggu...
Yuli Muryani
Yuli Muryani Mohon Tunggu... -

Hidup itu pilihan,,mati satu tumbuh seribu ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibuku

16 Oktober 2013   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu, 9 bulan engkau mengandungku 9 bulan juga engkau merawatku dengan penuh cinta dan kasih sayang meskipun aku msh berada di dlm kandungan,engkau ajak aku bicara engkau ajak aku bernyanyi engkau ajak aku merasakan kehidupan luar walaupun aku belum bisa melihat itu smua.

Setelah aku engkau lahirkan ke dunia dengan pertaruhan  nyawa,,terlihat  senyum yg mengembang dari balik bibirmu ibu, senyum bahagia, senyum penuh harap, serta deraian air mata kala menyambutku tuk pertama kalinya di dunia , berharap jika aku besar nanti menjadi orang yang sholeh yang patut engkau banggakan ibu.

Tak berhenti sampai dsana perjuanganmu,,ketika aku msh bayi aku selalu menangis jika aku lapar  aku menangis jika aku haus aku menangis jika aku gerah aku menangis jika aku buang air dan aku selalu menangis jika aku minta sesuatu karena hanya itu yg bisa aku lakukan,,

Dengan penuh kasih sayang dan tak mengenal waktu engkau menjagaku bahkan sedikit nyamuk yg menggigitku pun engkau tak rela,dengan penuh hati2 engkau merawatku ntah saat skt ataupun sehat,engkau rela tak makan asalkan aku makan,segala sesuatu hanya aku lah yg engkau dulukan.

Dari sejak msh bayi engkau mengajariku sesuatu hal secara perlahan walaupun dengan terbata2 aku mengikuti ajaranmu ibu,dengan sabar engkau membimbingku mengajari hal2 yg baik,mengajak berbicara mengajak senda gurau,dan jika aku minta sesuatu dengan penuh kasih sayang engkau mencoba mengabulkan semua keinginanku asal melihat aku bahagia ibu.

Tanpa kenal lelah engkau bekerja demi aku,demi masa depanku,tanpa peduli kesehatanmu sendiri ibu.Engkau memank sangat istimewa ibu ,engkau adalah orang yg paling mulia ,ibarat mentari yg tak pernah berhenti menyinari kehidupan di dunia ini.

Ketika aku sudah besar, sebesar apapun aku berusaha membahagiakanmu ,hal itu tak kan pernah cukup membalas budi kepadamu ibu hanya do'a serta rasa kasih sayngku kepadamu yg bisa aku kasih ,senyum di bibirmu adalah hal yg slalu aku ingin lihat dari balik wajhmu.

Semua hal ingin slalu aku berbagi cerita kepadamu ibu ,saat aku bahagia bahkan saat aku  sedang lara.Terimakasih ku kepadamu ibu,, maafkan anakmu ini yg belum bisa membahagiankanmu dengan sepenuhnya,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun