Mohon tunggu...
Yuli Marhaeni
Yuli Marhaeni Mohon Tunggu... Guru - MTsN 4 Bantul

Guru Matematika Hits di MTsN 4 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTsN 4 Bantul Adakan Penyuluhan Remaja dan Makan Bersama

16 September 2024   20:15 Diperbarui: 16 September 2024   20:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bantul ( MTsN 4 Bantul )- MTs Negeri 4 Bantul turut mendukung gerakan nasional aksi bergizi di madrasah, Rabu (11/09/2024). Bertempat di kelas masing-masing seluruh siswa didampingi  wali kelas melaksanakan  makan makanan bergizi yang siswa bawa dari rumah. Sebelumnya kegiatan di awali dengan solat dhuha berjamaah  di Masjid Baitul Ilmi.

 ketua kejaksaan Zainal Abidin sebagai siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya hukum adalah aturan yang harus ditaati

Menurut Sugeng Muhari Kepala madrasah," aksi tersebut sebagai bentuk mendukung program Kementerian Kesehatan menekan stunting yang terjadi di Indonesia". Dengan aksi bergizi ini ia harapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja madrasah untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung asupan gizi seimbang, melakukan aktifitas fisik seperti olahraga setiap hari minimal 30 menit dan meminum tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri satu butir per minggu.

 Sebelum kegiatan makan bersama para siswa diberikan penyuluhan dengan tema ,"Cerdas media social dan cegah judi online",oleh Kejaksaan Negeri Bantul. Menurut ketua kejaksaan Zainal Abidin sebagai siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya hukum adalah aturan yang harus ditaati.  Gunakanlah media sosial untuk segala hal yang dirasakan positif dan bermanfaat. Perhatikan etika menggunakan media sosial yang baik karena negara telah memberikan aturan dan batasan bermedia sosial (Undang-Undang ITE).

 Dengan media social  praktik judi online telah menyasar beragam kalangan. Berbagai kisah tragis mencuat, memperlihatkan dampak buruk yang dihadapi oleh para pelakunya. Mulai harta yang lenyap hingga kehidupan keluarga yang hancur.

Candu judi online atau judol ini tak mengenal usia, latar belakang, atau status sosial. Ketergantungan terhadap judi online menjadi ancaman nyata yang merusak tatanan sosial, finansial, dan mental, untuk itu kepada para siswa harus berhati hati dengan media social, "tandasnya". Intinya kepada para siswa  jangan pernah coba-coba main judol, bahaya.(ym)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun