Limbah biasa identik dengan pencemaran, namun ada beberapa limbah yang justru berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu contoh adalah limbah dari tahu. Indonesia memiliki produsen tahu yang terbilang banyak, maka dari itu limbah yang dihasilkan juga sangat banyak karena dibuang menyebabkan emisi gas rumah kaca meningkat.Â
Indonesia merupakan salah satu penyumbang gas emisi rumah kaca terbesar, untuk mengurangi gas emisi rumah kaca harus ada penanganan yang tepat terutama pada limbah tahu karena gas yang dihasilkan limbah tahu sangat signifikan menyumbang gas emisi rumah kaca. Bayangkan untuk satu kilo saripati kedelai dibutuhkan sekitar 8 galon air. Untuk satu kali produksi satu pabrik membuang limbah cair sekitar 9,46 liter dan menghasilkan biogas sebanyak 15 liter.
Untuk mengatasi limbah cair dari tahu adalah dengan merubah limbah cair menjadi energi, seperti dijadikan biogas,biogas adalah merupakan gas yang dihasilkan dari proses pembusukkan bahan organik oleh bakteri pada kondisi anaerob. Biogas merupakan campuran dari berbagai macam gas, diantaranya: CH4 (54-70%), CO2(27-45%), CO (1%) dan H2S, Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Pemanfaatan limbah cair dari industri tahu banyak mengandung bahan organik yang baik untuk perkembangan mikroorganisme, mikroorganisme seperti bakteri dapat berkembang biak dengan baik dan menghasilkan biogas.Â
Proses fermentasi berlangsung pada kondisi anaerob yaitu proses pada kondisi tanpa oksigen. Prinsip Kerja Reaktor yaitu limbah cair tahu dimasukkan ke dalam reaktor yang kedap udara, memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang produknya berupa gas methana (CH4). Proses pembusukan atau fermentasi berlangsung selama 28 hari dengan hasil sebagai berikut dari 97 liter limbah cair tahu yang diolah maka didapat biogas sebanyak 56,4 liter biogas.
Sangat membantu sekali dalam bidang perekonomian terutama dalam masyarakat kecil, jika ini diterapkan di daerah yang memproduksi tahu yang lumayan banyak pastinya akan sangat bergguna sekali , masyarakat tidak perlu datang ke pangkalan gas LPG dan mengantri untuk mendapatkan gas. Dengan pemanfaatan limbah cair dari tahu juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan seperti pencemaran air ,udara karena baunya yang sangat menyengat dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H