Mohon tunggu...
Yul Ikhwandi
Yul Ikhwandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar dari mendengar, membaca dan menulis serta dari pengalaman orang atau pengalaman sendiri. Ingin menulis bukan jadi penulis, Hari ini aku baru mulai belajar, Menuuuliiiis..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Seorang Ibu

25 Oktober 2013   20:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:02 3115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasih sayang seorang ibu terhadap anak tak akan bisa tergantikan oleh siapapun, Apabila seorang ibu telah tiada, seorang anak  tak akan bisa bermanja-manja seperti terhadap ibunya kepada orang lain, apa itu terhadap bapak, kakek nenek, tante dan omnya.

Seorang anak tanpa ibu, dia akan merasa sepi dan kehilangan kasih sayang. Selagi ibu masih hidup, seorang anak tahunya segala beres, makan tinggal makan saja, apa yang diinginkan bisa minta sama ibu, dibuatkan ibu masakannya.

Selagi ibu masih ada kadang-kadang seorang anak lupa untuk sekadar membantunya mencuci piring, mencuci gelas, menyapu rumah ataupun pekarangan rumah, semua itu karna masih ada ibu.

Seorang ibu adalah pemersatu dalam keluarga, seorang anak pulang merantau dari jauh karena ingin bertemu dengan orang tuanya, terutama ibunya. mereka akan berkumpul bersama-sama.

Ibu adalah  perekat   dalam suatu keluarga, karena ibu lah bisa berkumpul bersama –sama, dengan membawa anak istri. Kalaulah ibu yang meminta pulang atau berkumpul bersama bagaimanapun susah dan jauhnya maka si anak akan berupaya untuk memenuhi permintaan ibu. ibulah yang selalu mengingatkan untuk saling membantu antar sesama saudara, mengingatkan akan pentingnya arti saudara, mengingatkan bahwa saudaralah yang akan menjadi tempat mengadu nantinya sebab tiada istilah mantan  saudara, yang ada hanya mantan istri, mantan bos, mantan sahabat.

Seorang ibu selagi beliau masih hidup akan selalu memikirkan anak-anaknya, apabila ada salah satu anaknya yang susah ia akan mengingatkan anaknya yang lain untuk membantu saudaranya.

Apabila ibu telah tiada maka tidak jarang ada yang terpisah-pisah dalam kehidupan bersaudara, kalau ditinggalkan masih kecil ada yang pergi sama bapak, sama nenek, sama tante, omnya dll. dan apabila mereka telah dewasa semua akan memikirkan nasib dan keluarganya masing-masing, sudah  jarang berkumpul bersama-sama.

Oleh sebab itu selagi ibu masih hidup janganlah durhaka padanya,  ingatlah jasa-jasanya, doakanlah selalu dia, apabila  jauh dari ibu sempatkanlah pulang untuk menemuinya bagaimanapun susahnya, sebab seorang ibu tak akan mengharapkan apa-apa dari anaknya. Bertemu dan  melihat anaknya saja sudah senang dan bahagia beliau rasanya.

Salam Kompasiana…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun