Mohon tunggu...
yuliasih wahab
yuliasih wahab Mohon Tunggu... -

I'm a psychology student at universitas YARSI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pedulikah Takdir?

16 Desember 2012   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bisa memaksa kamu untuk mau mencintaiku seperti aku mencintaimu, dan karena paksaan itu lah terajut kisah antara kita. tapi sepertinya aku terlalu angkuh dengan kemampuanku yang akhirnya bisa mendapatkan utuh hatimu.

Aku lupa, sekalipun perasaan bisa dipaksa, takdir tidak akan pernah bisa untuk dipaksa!

Takdir selalu mempunyai jalan-Nya sendiri, yang pasti dan tidak akan pernah salah.

Pedulikah takdir dengan semua rasa cinta aku dan kamu? Cinta kita yang begitu nyata bagaikan tanah yang basah tersiram hujan?

Pedulikah takdir dengan semua usahaku selama bertahun-tahun hanya demi mendapatkan sepotong hati darimu?

Pedulikah takdir dengan jutaan mimpi yang kita ukir bersama?

Pedulikah takdir dengan untaian kisah senang, sedih yang telah kita rajut sehelai demi sehelai, yang nyaris saja sempurna menjadi rajutan kisah cinta paling indah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun