Mohon tunggu...
Yuli Hartati
Yuli Hartati Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi Semester 2 Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Semester 2 Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ekonomi Bagus dalam Pertumbuhan Bukan Pemerataan

16 Juni 2023   08:06 Diperbarui: 16 Juni 2023   11:14 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : sarjanaekonomi.co.id

Saat ini perekonomian pada masyarakat Indonesia tentunya masih belum merata. Ekonomi di Indonesia terus fokus dalam hal pertumbuhannya saja namun dalam hal pemerataan masih kurang. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menjamin kesejahteraan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat berdampak positif bagi pengurangan kemiskinan bukan peningkatan kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar 5,03%. Sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya 5,1%. Ke depannya, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan tetap kuat pada batas kisaran 4,5-5,3%.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat pada data BPS tersebut. Pada saat pertumbuhan ekonomi berpihak kepada penduduk miskin saja itu bisa mengurangi tingkat kemiskinan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dalam pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan kemiskinan. Sebagaimana pada kasus yang terjadi di provinsi Papua Barat yang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional (11,27% per tahun) namun persentase penduduk miskin di provinsi tersebut menduduki posisi nomor dua tertinggi (35,77% atau setelah provinsi Papua).

Sumber : fakta.news
Sumber : fakta.news


Ketimpangan antar kabupaten/kota di provinsi Papua Barat terjadi pada pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan, dengan tingkat kemiskinan tertinggi berada di kabupaten Pegunungan arfak sebesar 39,23% dan terendah berada di kabupaten Kaimana sebesar 17,22%. Ujar Rully Wurarah, Ekonomi Provinsi Papua Barat pada acara Seminar Forum Ekonomi Kementerian Keuangan (FEKK) di Manokwari.

Menurut saya, mengenai kasus ini yaitu perekonomian di Indonesia belum melakukan pemerataan dengan baik. Seperti halnya pada pertumbuhan ekonomi akan dirasakan oleh penduduk kaya terlebih dahulu kemudian penduduk miskin. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang lebih memihak pada penduduk kaya dibandingkan penduduk miskin sehingga tidak adanya pemerataan. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus memperluas lapangan kerja dan dilakukan peningkatan pada lapangan kerja usaha pertanian, kehutanan dan perikanan.

Pertumbuhan ekonomi yang diinginkan masyarakat adalah pertumbuhan ekonomi secara merata. Sehingga tidak adanya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat. Karena Negara Indonesia itu negara demokrasi maka harus mengedepankan kesejahteraan masyarakatnya, memperlakukan masyarakat dengan setara dan adil. Maka dari itu perekonomian di Indonesia harus didasari juga dengan pemerataan bukan hanya dalam pertumbuhannya saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun