Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelap Malam

7 Maret 2021   14:46 Diperbarui: 7 Maret 2021   15:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika siang berpamitan pada malam
Mentari melambai pada rembulan
Menitipkan serangkaian keindahan di kegelapan
Yang tak sempat terlihat di cahaya terang

Perlahan mentari beranjak pergi
Melipat siang yang menyilaukan
Dan rembulan bersiap menyambut malam
Menghadirkan gelap yang menenangkan

Kunang-kunang riang terbang laksana lampu hiasan
Wijaya kusuma kelopaknya merekah  perlahan
Melati menebar aroma citra pengantin
Berjalin seirama siulan angin

Bintang menjatuhkan sinarnya pada sepasang kekasih
Yang baru saja mengikat janji
Untuk membuat sejarah bersama
Dari beranda rumah kayu sederhana
Mereka memulai merajut asa mencipta bahagia..

Salam
Yuli H. // 7 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun