Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cangkang

22 Oktober 2020   17:05 Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang-malam
Rela terjaga

Panas-hujan
Tatap bertahan

Kotor-kusam
Tak mengapa

Dilempar, terinjak
Tak masalah

Remuk, terkoyak
Tak jadi marah

Asal yang dilindungi tetap utuh tak tersentuh
Hingga tiba saat jadi santapan lezat

Dan cangkang mengakhiri pengabdian
Lalu terbuang...
Terlupakan...

Salam
Yuli H. // 22 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun