Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Obat Nyamuk

11 Agustus 2020   16:07 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:59 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surya tenggelam melelapkan
Mata terpejam tanpa beban
Dibantal kapuk beralas tikar
Memimpikan pertemuan tak terlupakan

Sang pujaan hadir tepat di hadapan
Membawa seikat kembang anggrek tiruan
Mempersembahkannya khusus untukku
Sambil memeluk mesra layaknya kekasih lama tak jumpa

Aku merasa melayang di atas awan
Tubuhku terasa ringan berlari berkejaran
Dunia milik berdua
Yang lain entah dimana

Senyumku mengembang senang
Sambil kubentangkan tangan menyambut dekapan
Seketika itu juga aku mengamuk, jariku  tersulut obat nyamuk
Dan kudapati aku masih saja bersanding dengan guling

Salam
Yuli H. // 11 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun