Seorang guru TK menahan rindu
Pada mereka yang tersenyum lebar, dengan mata berbinar
Menyalip sinar mentari pagi
Sapaan hangat berbalas pelukan erat
Bergelayut manja di tangannya, kadang tangis mewarnai, tapi tak kan lama sirna dibelaiannya
Rindu pada rindangnya pohon dan halaman berumput hijau
Dimana gemuruh tawa riang selalu terdengar
Bernyanyi bertepuk tangan berlarian
Hingga tiba membuka bekal, saling bertukar makanan
Bersuka cita berbagi cerita tak mau kalah
Tapi di masa pandemi semua berbeda tak seperti biasanya
Perosotan, jungkat-jungkit, dan ayunan
Teronggok begitu saja
Ditinggal sahabat kecilnya
Buku gambar, krayon, pensil, lego
Semua masih di tempatnya
Hasil keterampilan tangan-tangan mungil masih juga tergantung
Di dinding dan jendela, menyisakan debu menambah pilu
Bacaan doa-doa yang biasa dilantunkan tak lagi terdengar mengisi seisi ruangan
Seorang guru TK menahan rindu
Pada mereka yang jadi teman kesehariannya
Dimana mereka anak usia TK belum bisa membaca
Melalui nyanyian pembelajaran begitu terasa menyenangkan
Mereka anak TK belum bisa menulis
Maka mewarnai gambar adalah salah satu cara mereka mengenal warna dan belajar memegang pensil yang benar
Mereka anak TK yang baru mengenal angka
Hingga tepukan bisa jadi cara untuk mempermudah memahami bilangan
Dengan tidak mengabaikan keceriaan
Melalui nyanyian mereka bisa menyebutkan nama-nama hewan, tanaman, benda-benda sekitar dan membantu menumbuhkan rasa percaya diri
Dengan menggambar
Mereka bisa lepas berekspresi, mengenal bentuk, ukuran, dan kegunaannya
Dan dengan bertepuk, mereka bisa saling menyemangati, berempati
Tak lepas selalu bersuka hati
Seorang guru TK yang rindu dengan profesinya
Walau terkadang masih ada yang beranggapan
Bisanya hanya bernyanyi, menggambar dan bertepuk tangan saja Â
Seorang guru TK punya peran besar menanamkan pondasi kemandirian
Untuk mengantarkan mereka menempuh jenjang pendidikan berikutnya
Ciparay, 07 Juli 2020