Best Practice
Menggunakan Model STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menyusun Teks Laporan Hasil ObservasiÂ
dengan Model Problem Based Learning
dI SMK Negeri 1 Kalijambe Kabupaten Sragen.
Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran. Melalui refleksi diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan  kualitas pembelajaran, serta bahan observer untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar dicapai.  Selain itu kegiatan ini dapat membawa kepuasan siswa.
Kegiatan refleksi yang dilakukan penulis dalam tahap perencanaan adalah menyusun desain kegiatan refleksi dan instrumen-instrumen yang digunakan dan berkonsultasi tentang desain kegiatan refleksi pembelajaran yang akan dipraktikkan sekaligus mendapat masukan dan umpan balik dari pendamping.
Praktik pembelajaran inovatif diawali dengan pembuatan rencana aksi berdasarkan permasalahan terpilih yang sudah dianalisis akar masalahnya. Pada pembelajaran inovatif masalah yang diselesaikan adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menyusun teks laporan hasil observasi, yang berakar pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif. Perencanaan yang dibuat meliputi penyusunan rencana aksi dan rencana evaluasi. Rencana aksi meliputi penyusunan RPP, bahan ajar, media, LKPD dan assesment. Rencana evaluasi meliputi jurnal refleksi, jurnal wawancara, lembar penilaian sikap, lembar survei, dan artefak belajar siswa.
Pelaksanakan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2022 selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) di Kelas X SMKN 1 Kalijambe, Kabupaten Sragen. Kegiatan  diawali  dengan  guru  memberikan  salam,  menanyakan  kabar, berdoa  dan presensi dilanjutkan dengan pengondisian siswa untuk siap belajar dengan menyuruh  siswa  untuk  tenang  dan  duduk  yang  rapi.  Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan materi yang lalu dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Guru juga memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat pembelajaran hari ini. Sebelum memulai pembelajaran, siswa melakukan ice breaking terlebih dahulu.
Pada kegiatan inti guru menggunakan media PPT dan contoh teks laporan hasil observasi. Sebelumnya  siswa  dibuat kelompok, setiap  kelompok  ditugaskan mengamati gambar yang mereka dapatkan untuk disusun menjadi sebuah teks laporan hasil observasi. Siswa boleh mencari informasi dari buku dan internet. Kemudian siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka. Kelompok lain menanggapi pekerjaaan milik teman. Kemudian guru memberi penguatan dan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.
Pada kegiatan penutup siswa diajak melakukan refleksi yaitu dengan menyimpulkan pelajaran hari ini, dilanjutkan dengan menanyakan apakah pembelajaran hari ini menyenangkan. Selanjutnya Guru memberikan tindak lanjut dengan pemberian tugas kerja dirumah. Guru menutup pelajaran dengan salam.
Berdasarkan hasil koreksi guru dari jawaban siswa yang tertulis pada lembar LKPD, dapat  disimpulkan sebagai berikut:
1.  Dari 20 siswa secara keseluruhan, semua siswa dapat memahami materi dengan baik dan  memperoleh nilai di atas KKM.
2.  Sebanyak 20 siswa memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 100% dengan    memperoleh nilai 100.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode PBL (Problem based Learning) dapat digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam Menyusun teks laporan hasil observasi. Hal ini dibuktikan dengan capaian hasil belajar siswa yang menunjukan peningkatan.Â