Mengajar dan Mendidik adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan, dalam layanan dunia pendidikan di dalam maupun di luar kelas.  Terutama  pada jenjang Pendidikan dasar sebagai jenjang terbawah dari pendidikan formal sesuai yang diamanatkan undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pada jenjang ini layanan Pendidikan dilaksanakan dengan fungsi  untuk memberikan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar (kemampuan berpikir kritis, membaca , menulis, berhitung, dan kemampuan dasar untuk mempelajari sainstek, yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat, sekaligus mempersiapkan pendidikan tingkat menengah(Modouw,2021).
Keterkaitan ini dalam layanan Pendidikan di Tanah Papua terutama  Daerah Operasional Baru (DOB) provinsi Papua Tengah, khususnya di kabupaten Mimika yang membawhi delapan belas kecamatan atau distrik, yang terbagi dalam dua daerah secara garis besar yaitu daerah dataran tinggi(highlands) dan daerah dataran rendah (lowlands).
Adalah Omauga, yang memiliki dua kampung, Omawita dan Fanamo, adalah daerah pesisir pantai timur, dan menjadi pusat dari Distrik Mimika Timur Jauh,satu dari delapan belas distrik di Kabupaten Mimika. Untuk tiba di kampung itu, untuk saat ini hanya melalui layaran perahu panjang bermotor tempel atau lebih umum dikatakan' melalui longboat; bila lautnya tak bergelombang dua jam lebih, sudah bisa tiba di muara dan menyusuri muaranya dari  perkampungan kecil, Pantai Omauga, untuk menyusuri anak sungai yang berkelok agar bisa tiba di bantaran kali Omauga, sebagai tempat merapatnya longboat ke kedua kampung di Omauga.  Layanan kepada Masyarakat diberbagai bidang dilakukan  termasuk bidang Pendidikan. Dari jenjang taman kanak-kanak, Sekolah dasar , juga sekolah menengah pertama negeri, selalu menjadi pusat-pusat kesibukan di kampung dalam layanan pendidikan. Salah satunya ada di sekolah dasar negeri Omauga.Adalah Pak guru Tatunia Basrah,S.Pd yang diberi tugas untuk menjadi kepala sekolah dasar negeri Omauga  sejak Juni 2022. Dengan selalu mengutamakan pelayanan kepada para peserta didik, Pak kepala sekolah selalu belajar dan mendengar dari berbagai sumber dan mencoba melakukan kiat-kiat yang tidak hanya melibatkan bapak dan ibu tenaga pendidik  , tetapi juga tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan, tokoh adat , serta pemerintah distrik maupun kampung. Hal utama yang ditekankan dalam tata kelola sekolah dasar ini tentu didasari dengan memahami visi dan misi serta mengimplementasikan secara jelas. Sudah barang tentu, kepala sekolah akan menjadi pion penggerak utama yang memiliki dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja dan melayani secara optimal ( Priansa, 2017).
Kepemimpinan kepala sekolah di daerah pesisir pantai  tentu menjadi dilematis ,ketika seluruh penyelenggara pendidikan pemerintah diberbagi jenjang, diberi aturan untuk melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka( IKM). Adanya kurikulum yang tetap tetapi dinamis akan memberikan peluang untuk mencapai standar mutu pendidikan (Priansa, 2017), dan itu manjadi bagian tantangan yang harus dilewati dengan solusi bijak yang diambil. Tak tanggung-tanggung, pak kepala sekolah mendengar dan memilah banyak masukan tentang merdeka mengajar, serta memberikan kesempatan seluas luasnya kepada para guru/ tenaga pendidik melalui akses internet 'Ubiqu' dan belakangan ini juga memilih memasang ' Starlink' untuk pengembangan pengetahuan dan pemahaman bagi tenaga pendidik. Tidak hanya  berbagai buku  pelajaran yang bertematik disiapkan, tetapi juga pengadaan laptop dan printer untuk memudahkan perencanaan pembelajaran dalam desain perencanaan maupun alat/ media pembelajaran. Serangkaian kegiatan internal sekolah  sebagai leadership,  pak kepala sekolah juga melibatkan peran  eksternal sekolah, yaitu kerjasama dengan komite sekolah membahas budaya lokal, juga pelibatan masyarakat sekitar untuk kebersihan lingkungan sekolah, termasuk pelibatan orang tua dalam bantuan tenaga untuk memasak. Bahan  makanan yang merupakan bantuan dan program kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika selalu diantar dengan waktu terjadwal, dan para kepala sekolah diamanatkan untuk mampu bersinergi internal maupun eksternal untuk bisa melayani peserta didik  dari kelas satu hingga kelas enam untuk makan, setiap hari efektif sekolah saat belajar di sekolah.
Dari semua  itu , ada kiat yang tak kalah  penting, yang menjadi penekanan ikhtiar pencapaian utama dari visi "Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam bidang akademik, non akademik , sehat, cerdas dan berkarya", yaitu pemberykkan karakter peserta didik.
Dengan salah satu  misi sekolah, mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik,  untuk menumbuh kembangkan karakter para peserta didik yang berbudi, sopan dan santun, beretika serta menjunjung tinggi martabat dan budaya dalam lingkungan belajar yang sehat. Tentu ini tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu kerja keras dan role model yang berkelanjutan untuk mencapai misi yang dicanangkan. Ini berkaitan dengan kearifan local dan budaya yang dijunjung tinggi nilai-nilai tradisi yang telah disampaikan secara turun temurun di kampung Omauga.
Anak-anak papua asli dari suku Kamoro yang bermukin di Omauga ini (ada di kampung Omawita dan kampung Fanamo) dengan sigap , dan telah menjadi kebiasaan melakukan 'seka' -tarian traditional yang dilakukan oleh anak-anak perempuan dan anak laki-laki memainkan alat music, yang dibuat dengan cara tradisional pula.
Memberi salam kepada orang yang ditemui, di lingkungan sekolah, di lingkungan rumah dan sekitarnya, menjadi salah satu ciri khas para peserta didik di sekolah dasar ini. Melakukan  doa bersama ;gabungan dari anak-anak sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, telah menjadi bagian dari  kebiasaan dalam memulai atau mengakhiri setiap tahun pelajaran. Tak hanya itu, inisiatif untuk beradaptif, mempersiapkan anak-anak negeri Omauga untuk tetap bisa eksis dan bersaing ke depan,  pak kepala sekolah mengikutkan berbagai lomba sesuai potensi, dalam hal ini olahraga dalam ajang-ajang lomba di pusat kota Timika. Ditempuh dengan perahu bermotor tempel, semangat juang peserta didik untuk mengambil bagain dalam berbagai lomba, menjadi satu dari alas an untuk mengikuti. Selain menyediakan waktu untuk para guru bereksplorasi dengan 'surfing internet; dalam bahan ajar, para peserta didik diperkenalkan pula dengan teknologi, ini semua tak leas dari tujuan menyiapkan para peserta didik yang mampu berkarya.