Mohon tunggu...
Yuliati
Yuliati Mohon Tunggu... Guru - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Semangat Motivasi Menulis Siswa Kelas Bawah

23 Desember 2022   08:22 Diperbarui: 23 Desember 2022   08:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia anak memanglah dunia penuh imajinasi. Usia anak 1 hingga 8 tahun porsi bermain untuk hiburan, mengasah otak, dan mengenali hal baru memang lebih banyak. Mereka lebih condong tertarik menyanyi, bergerak, mendengar, dan bicara. Anak-anak lebih cenderung sulit diajak berpikir berat. Terutama hal membosankan seperti membaca, menulis, maupun berhitung. Hal tersebut wajar karena pada waktu itu mereka aktif mengeksplorasi, mencari perhatian, dan penuh penasaran. 

Mengajari anak usia dini menulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Karena memang perkembangan motorik halus anak usia dini belum begitu sempurna. Padahal menulis merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi anak. Baik itu di waktu ia masih kecil maupun sudah dewasa. Anak yang terbiasa menulis hingga dewasa bakal menemui jalan kemudahan dalam hidup. 

Perlu dicari tahu apakah anak punya motivasi ingin menulis atau tidak. Kemudian, apakah anak tahu dan paham jika di dalam situasi tertentu, misalnya di dalam kelas ia harus menulis. Hal ini membutuhkan pemahaman anak akan "aturan main" yang berlaku. 

Ini bisa dilihat apakah anak hanya menolak menulis saja atau hampir di semua aktivitas dalam kelas, misal menolak menggambar, mewarnai, dan kegiatan lainnya. Amati juga apakah anak tidak mau menulis hanya saat di sekolah atau juga di rumah. Nah, jika hanya aktivitas menulis saja yang tidak mau diikuti anak, sedang faktor-faktor seperti motorik halus, kognitif dan emosi sosial tidak ada masalah, maka bisa ditanyakan kepada anak apa yang membuatnya enggan menulis. 

Kadang kendala yang dihadapi dalam mengajarkan anak menulis adalah tingkat kemauan anak yang rendah dan kurangnya semangat ketika diminta untuk menulis. Tentunya ini akan menjadi hambatan tersendiri, sehingga guru harus memberikan motivasi terlebih dahulu agar anak mau menulis. Dengan begitu, harus dicari tahu penyebab anak enggan dan malas mengikuti kegiatan belajar menulis di sekolah. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan anak malas dan enggan untuk menulis di sekolah:

 1. Anak sudah bosan dengan menulis.

Banyak hal yang menyebabkan anak merasa bosan dengan kegiatan menulis ini. Biasanya hal ini disebabkan karena tuntutan dari orang tua yang terlalu tinggi kepada anak. Dengan alasan tersebut, akhirnya orang tua menuntut anaknya agar belajar menulis di rumah dan orang tua banyak mengomeli anak ketika anak banyak bermain. Porsi yang terlalu banyak belajar menulis di rumah akan menjadikan anak enggan dan malas belajar menulis kembali di sekolah. Karena anak merasa sudah banyak belajar menulis di rumah, dan sebagai pelampiasan selanjutnya adalah anak akan menghabiskan waktu di sekolah untuk bermain ataupun bermalas-malasan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena anak sudah jenuh dengan menulis. Di rumah dipaksa menulis oleh orang tuanya dan di sekolah anak di suruh belajar menulis kembali oleh gurunya. Hal ini membuat anak sedikit stress atau tertekan. 

2. Peralatan menulis yang kurang memadai.

 Semua orang pasti sepakat bahwa ketika memiliki alat-alat yang baru pasti akan semangat untuk menggunakannya. Begitu pula dengan anak-anak, ketika anak melihat peralatan menulisnya kurang menarik, maka akan membuat antusiasme anak untuk menulis jadi menurun. Semangat ini akan semakin bertambah menurun ketika anak merasa minder karena teman-temannya memiliki alat menulis yang baik dan bagus, sedangkan alat untuk menulis yang ia gunakan hanya sebuah pensil butut yang kurang enak dipandang untuk usia anak-anak. Karena anak memang 12 membutuhkan motivasi, setidaknya dapat menumbuhkan rasa penasaran akan barang-barang yang ia punya. 

3. Anak tidak percaya diri 

Anak yang tumbuh dengan memiliki sifat kurang percaya diri memang membutuhkan metode pengajaran tersendiri, termasuk ketika anak belajar menulis. Beberapa anak ketika disuruh untuk menulis, namun sudah merespon tidak mampu dan tidak bisa. Hal tersebut terjadi sebab anak sudah merasa takut dahulu sebelum mencoba. Itulah beberapa kendala dalam mengajarkan anak untuk menulis dan sering dihadapi oleh para guru. Dalam pembelajaran anak kelas rendah memang membutuhkan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan pihak orang tua. Orang tua sebaiknya tidak memberikan penekanan ataupun target khusus kepada anak, gunakan metode belajar sambil bermain bukan dengan membuat anak stress dan membatasi ruang bermain anak. Hal ini bisa terjadi karena memang pengetahuan para orang tua yang minim dalam mendidik anak usia dini. Dan kemudian, hal yang perlu diingat adalah tidak ada cara instan yang membuat anak mau menulis, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun