Ini adalah pengalaman minggu kemarin. Bersama teman teman membawa anak anak jalan jalan ke Bogor naik kereta. Kami naik kereta dari stasiun yang terdekat dengan tempat tinggal masing masing untuk kemudian bertemu di Stasiun Bogor.Bersama teman yang bertempat tinggal di Menteng, saya berencana naik Commuter Line dari stasiun Gondangdia.
Ternyata pagi itu saya bersama putri saya sampai terlebih dahulu di stasiun. Sambil menunggu saya berinisiatif membeli tiket agar nanti tidak terburu buru karena jadwal kedatangan kereta kurang 10 menit lagi dan teman saya bersama adiknya sedang menuju ke stasiun.
Saya menyodorkan selembar uang limapuluh ribuan untuk membayar 3 lembar tiket Commuter line tujuan Bogor. Dua lembar untuk teman saya dan adiknya, 1 lembar lagi untuk saya karena putri saya masih terlalu kecil untuk mengambil tempat duduk sendiri.
Saya menghitung uang kembalian yang diberikan petugas penjual tiket, 1 lembar sepuluh ribuan, 2 lembar lima ribuan dan 2 lembar pecahan dua ribuan. Biasa saya memang tidak terlalu teliti dengan uang kembalian, tapi menerima kembalian dengan beberapa macam pecahan tiba tiba muncul ide untuk menghitungnya. Semua berjumlah Rp 24 ooo,- sedangkan harga tiket selembarnya Rp 7ooo,- berarti saya seharusnya menerima kembalian Rp 29 000,- Saya sampai bertanya lagi kepada petugas penjaga loket berapa harga tiket dan berapa kembalian yang harus saya terima. Saya kembalikan lagi semua uang kembalian karena ternyata masih kurang Rp 5000,- lagi. Petugas loket meminta maaf dan memberikan kembali uang kembalian sesuai yang harus saya terima. Dan sesaat kemudian saya sudah melupakannya karena saya pikir ini bukan kesalahan yang di sengaja oleh petugas penjaga loket.
Saya jadi teringat kembali ketika sesampainya di Bogor dan bertemu teman teman yang lain ada salah satu teman yang menceritakan pengalaman sama seperti yang saya alami. Cuma bedanya dia naik dari Stasiun Kota, juga dia tersadar kalo kembalian yang diterima kurang setelah meninggalkan loket. Anehnya ketika dia kembali ke loket untuk komplain uang kembalian dijawab sama petugasnya " Oh ibu ingat ya " dan kemudian diberikan uang lima ribu yang kurang. Kata teman saya bukan sekali ini dia mengalami hal seperti itu.
Mungkin juga saya terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan bahwa ada kecurangan di setiap loket penjualan tiket kereta. Tapi alangkah baiknya jika kita berhati hati menerima uang kembalian, hitung kembali berapa yang harus kita terima.
Beberapa hal yang harus membuat kita waspada :
1 Kita terlihat bukan sebagai pengguna kereta setiap hari
2 Jadwal kedatangan kereta yang tinggal beberapa menit lagi membuat kita terburu buru lari dan tidak      menghitung lagi jumlah uang kembalian.
3 Diberikan uang kembalian dengan beberapa macam pecahan kadang membuat kita bingung dengan jumlahnya.
Mungkin ada teman teman Kompasiana dengan pengalaman serupa ?