Mohon tunggu...
Yulia Sausan
Yulia Sausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Mahasiswa S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Kenalkan Sabun Cuci Tangan Homemade dengan Ekstrak Daun Sirih

2 Februari 2021   22:31 Diperbarui: 2 Februari 2021   22:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian sabun dan brosur cara pembuatan kepada warga (Foto:dok pribadi).

Semarang, 02/02/21 - Pandemi COVID-19 yang masih merajalela sampai hari ini memaksa masyarakat untuk selalu mematuhi kebijakan pendukung maupun mengadaptasi kebiasaan baru demi tidak ikut tertular. Mulai dari menjaga jarak, memakai masker, sampai mencuci tangan dengan sabun, dikemas dalam tajuk 3M sebagai langkah kecil yang wajib dilakukan sampai saat ini. 

Per tanggal 2 Februari 2021, kasus COVID-19 di Indonesia mencapai angka 1,9 juta orang. Sudah hampir setahun sejak pandemi ini pertama kali menyerang, kewajiban untuk adaptasi kebiasaan baru pun mulai terlupakan oleh masyarakat. Tak sulit bagi kita menemukan orang-orang yang beraktivitas di luar tanpa memakai masker serta tidak mencuci tangan dengan sabun walaupun sudah berkontak dengan manusia lain.

Hal ini yang memicu seorang Mahasiswi Jurusan Teknik Kimia untuk menggagas program kerja pembuatan sabun cuci tangan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro 2021. Karena KKN pada tahun ini dilaksanakan menurut tempat tinggal masing-masing mahasiswa, program kerja ini dikhususkan untuk warga Maerasari, Kecamatan Tembalang, Semarang.

 Sabun cuci tangan ini bisa disebut homemade, karena dapat dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang terjangkau dan mudah didapat. Sabun cuci tangan ini memanfaatkan ekstrak daun sirih sebagai zat antibakteri alami. Proses pembuatan sabun ini pun tidak rumit, dan menggunakan alat dan bahan yang mudah didapatkan. Adapun bahan yang dibutuhkan sebagai berikut: texapon 70%, NaCl, gliserol, ekstrak daun sirih, pewarna makanan, dan bibit parfum. Sedangkan alat yang dibutuhkan antara lain: timbangan, gelas ukur, panci, dan wadah. 

Pembuatan sabun ini sebelumnya diuji terlebih dahulu sebelum dibuat dalam jumlah besar untuk memastikan sabun dapat digunakan dengan baik. Setelah dipastikan sabun sudah dalam komposisi yang sesuai dan hasil yang bagus, sabun dibuat sejumlah tiga liter yang dikemas dalam kemasan 100 ml sebanyak 30 buah untuk dibagikan ke warga Maerasari. 

Pembuatan sabun ini pun juga didemonstrasikan dalam acara sosialisasi KKN di Masjid Al-Waqfiyah Maerasari, Tembalang (24/1) yang sudah dikoordinasikan oleh ketua RT dan ketua ibu-ibu PKK setempat, yaitu Pak Sukoco dan Bu Iin. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat, dan berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Para hadirin pun turut diberikan brosur cara pembuatan agar dapat ikut mempraktikannya di rumah.

Demonstrasi pembuatan sabun cuci tangan dengan ekstrak daun sirih (Foto: dok pribadi).
Demonstrasi pembuatan sabun cuci tangan dengan ekstrak daun sirih (Foto: dok pribadi).

Adapun dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk terus mencuci tangan dengan sabun sebagai upaya menghindari penyakit COVID-19. Juga, karena pembuatan sabun ini dapat dibilang mudah dan terjangkau, bisa saja menjadi sumber pemasukan untuk warga setempat.

Penulis : Yulia Sausan / S1 Teknik Kimia / Fakultas Teknik

DPL : Siwi Gayatri, S.Pt., M.Sc., Ph.D    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun