Mohon tunggu...
Humaniora

Kemiskinan Menjadi Faktor Terjadinya Kejahatan, Benarkah?

30 Desember 2016   12:35 Diperbarui: 30 Desember 2016   13:15 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miskin Mencuri

Sudah menjadi tontonan yang mulai lumrah di televisi, pencuri-pencuri kelas kacangan menjadi sasaran emosi warga dan bahkan penegak hukum. Seorang pemuda mencuri sepeda di pukuli warga di lerai oleh petugas dibawa ke kantor polisi tapi kemudian dipukuli lagi sampai babak belur tak berdaya. Ketika ditanya kenapa mencuri dia menjawab “saya lapar sekali, saya bingung harus berbuat apa. Saya tidak tahan lapar makanya saya ambil saja sepeda itu”. Dan berbagai kasus kasus lain sering sekali kita lihat sehingga kita terbimbing kepada pola fikir bahwa kemiskinan adalah salah satu penyebab timbulnya kejahatan.

Hal itu terjadi karena penghasilan dan pengeluaran tidak seimbang. Kebutuhan mereka lebih besar daripada penghasilan yang mereka dapatkan. Sehingga melakukan pencurian dengan terpaksa untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kaya Mencuri

Namun belakangan kita pun sering disuguhi dengan kasus-kasus pencurian yang dilakukan oleh orang orang kaya. Berapakah gaji seorang jaksa? berapakah gaji seorang hakim? berapakah gaji seorang anggota DPRD dan DPR? Apakah saking kurangnya sehingga mereka terpaksa melakukan kejahatan? Sudah tidak heran kita lihat di TV-TV para pegawai pemerintah yang melakukan kasus Korupsi dari mulai anggota DPR,DPRD, Bupati, Gubernur bahkan sampai anggota KPK sendiri.  Meskipun sudah tertangkap basah memakan uang rakyat tapi tingkahnya ada ada saja, dengan menyogok hakim kemudian mempunyai hak yang sangat istimewa di rumah tahanan dengan memenuhi selnya dengan segala fasilitas mewah dari AC, karoke, spa dsb.

Apakah mungkin hal sebesar itu tidak diketahui oleh ketua lapas, pastilah otak jahat yang bisa membiarkan hal melanggar hukum itu terjadi, aturan dari mana yang membolehkan? Orang yang sudah sangat tercukupi sekalipun masih melakukan tindak kejahatan. Jadi salah besar jika ada yang menyangkutpautkan kemiskinan dengan kejahatan, kekayaan sekalipun bisa menjadi faktor kejahatan untuk mencari kepuasaan dan kekuasaan sehingga kepentingan yang inginkan bisa tercapai.

Semuanya kembali pada mental masing-masing. Kejahatan bukan hanya karena kebutuhan tapi karena adanya kesempatan, kejahatan juga rupanya bukan karena kebutuhan dan kesempatan. Jadi mengantisipasi semua kemungkinan dan kesempatan itu adalah mutlak kewajiban setiap individu. Tetap Menguatkan mental agar terhindar dari hal-hal buruk, dengan taat beragama adalah salah satu faktor untuk membentuk mental yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun