Mohon tunggu...
Yuli Dewi
Yuli Dewi Mohon Tunggu... -

Aku adalah seorang ibu, social worker yang mengerti sedikit tentang ilmu psikologi. Mengagumi keunikan manusia dalam mengungkapkan cerita hidup mereka dan bermimpi untuk bisa mewujudkan cerita-cerita sendiri dalam untaian tulisan indah….

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Akhir Tahun Si Pemimpi Penulis

29 Desember 2011   02:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:37 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setahun sudah saya berada di bidang yang saat ini saya geluti, bidang kepegawaian. Sejak restrukturisasi di awal tahun yang sempat membuat hingar bingar seluruh penghuni seluruh lantai di gedungku.

Lucu-lucu deh polah tingkah temen se ruanganku. Sampe frustasinya, aku bertekad untuk menyudahi masa kerjaku hanya di akhir tahun ini saja. Tapi apa daya, masa ikatan dinas masih bersisa 1 tahun lagi. Selain itu, perhitungan-perhitungan kebutuhan juga masih belum memungkinkan untuk aku resign. Meskipun berkali-kali meyakinkan diri…kamu bisa kok gak bekerja, rejeki akan mengikuti darimana saja sumbernya berada…

Pemikiran seperti itu terinspirasi dari seorang teman, yang selalu menuliskan status pekerjaannya “everything everywhere..” Yang terjemahan bebasnya, bekerja apa aja dimana saja. Moto itu seperti sebuah impian yang selalu terbayang…sangat dekat dengan impianku untuk menjadi penulis. Penulis itu bisa bekerja dimana saja dan kapan saja.

Impian menjadi penulis sebetulnya sudah ada sejak kecil. Pada waktu SD, Bapak membimbingku untuk ikut lomba tulis di tingkat kecamatan. Dan bersyukur sekali, aku bisa menjadi peserta termuda dan menjadi juara satu tingkat kecamatan. Meskipun sebetulnya, lomba itu bukan karena tulisan dan karyaku sendiri, tapi lebih karena Bapak lah yang membuatkan konsep dan aku yang meng-copy dan mengembangkannya. Jadi, kalau dilihat dari segi orisinalitas akan sangat kurang. Namun dari situ aku melihat bahwa Bapak memiliki harapan yang besar padaku untuk ketrampilan yang satu ini.

Menginjak SMP sampai kuliah, keinginan menulis selalu ada, tetapi aku hanya ingin mengikuti lomba penulisan, tanpa pernah berani memasukkan satu karyaku disana. Namun aku selalu menuliskan isi hati di buku-buku diary yang sampai sekarang masih tersimpan utuh di lemari buku. Sesekali aku membaca kembali catatanku itu. Dan yang ada hanya geli dan malu karena ternyata yang kutuliskan pasti cerita cinta monyet, suka-sukaan sama temen-temen cowok kecilku. Dan gawatnya lagi, buku-buku diary itu, sekarang suka di bawa-bawa oleh anak pertamaku, yang sudah bisa membaca. Dia suka buku itu, klasik katanya, dipakainya untuk notes.Takutnya dia baca-baca isi buku itu, dan terinspirasi untuk juga suka-suka dan cinta monyet,karena ibunyapun dulu begitu. Waaaaah gawaaaat.

Nah sekarang, sudah pepeg istilahnya…yaitu niatnya sudah bulat untuk menjadi penulis. Oleh karena itu, catatan akhir tahun ini kuumumkan kepada dunia, bahwa aku ingin menjadi penulis…

Enjoying anytime anywhere”

Amiiiiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun