Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) periode 2023 yang merupakan TIM 1, ditempatkan untuk melaksanakan kegiatan KKN di Kabupaten Pemalang, Kecamatan Watukumpul, Desa Tlagasana. Desa Tlagasana merupakan desa terbesar di Kecamatan Watukumpul dengan luas wilayah sebesar sebesar 13.725,64 ha dan keliling 70,3 km. Desa ini termasuk ke dalam dataran tinggi. Desa ini memiliki delapan dusun yaitu Dusun Penisihan, Dusun Klesem, Dusun Telaga, Dusun Tembelang, Dusun Mundong, Dusun Tlagasana, Dusun Mandalika, dan Dusun Gantungan. Mayoritas penduduk di desa ini memiliki mata pencaharian sebagai petani, merantau, ataupun memiliki usaha kecil. Permasalah yang biasa dialami oleh pelaku UMKM Desa Tlagasana sendiri adalah bercampurnya keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Kendala tersebut secara umum diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan keuangan. Program ini diusulkan sebagai bentuk pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa Tlagasana.Â
Penyuluhan dan Pelatihan kepada UMKM terkait dengan manajemen keuangan usaha merupakan suatu program kerja yang sesuai dan dibutuhkan oleh para pelaku usaha kecil. Kegiatan ini sendiri dilakukan di Dusun Tembelang yang notabenenya merupakan dusun terpadat dan kebanyakan penduduk yang menetap adalah ibu rumah tangga yang suaminya merantau dan mereka membuka usaha kecil dirumah.
Segudang manfaat dapat diperoleh dari adanya pengelolaan keuangan seperti meningkatkan keuntungan usaha, mengetahui jumlah utang, terhindar dari kerugian, memaksimalkan penggunaan dana usaha, dan usaha dapat berkembang. Perlunya pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha, menentukan besarnya persentase keuntungan, dan meminimalisir dari utang usaha merupakan beberapa tips yang diberikan bagi UMKM. Selain itu, pentingnya pembukuan sederhana yang terdiri dari pencatatan, pelaporan, dan analisis usaha secara teratur agar pelaku UMKM dapat melihat perkembangan usahanya.
UMKM di desa Tlagasana sendiri memiliki potensi yang besar untuk masyarakatnya sebagai mata pencaharian utama. Karena pada umumnya UMKM di desa Tlagasana masih bersifat perseorangan dan memiliki pola pikir yang masih tradisional, hal ini berdampak pada pengambilan keputusan usaha yang sangat dipengaruhi kondisi keuangan pribadi pelaku usaha sehingga menghambat pertumbuhan usaha tersebut. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan UMKM agar dapat terus berkembang. Program ini akan dijalankan secara berkesinambungan dengan program lain terkait pemberdayaan UMKM di desa Tlagasana.
