MAHASISWA KKN UIN WALISONGO SEMARANG POSKO 80 MELAKUKAN KUNJUNGAN UMKM KE KERIPIK PISANG "SEHATI RASA" DI DESA BANYUURIP
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Poskso 80 melakukan kunjungan UMKM di Desa Banyuurip Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Pada Jum'at (2/8/2024)
Kunjungan UMKM dilakukan ke rumah Bapak Kiswandi selaku pemilik usaha pembuatan keripik pisang, di Desa Banyuurip.
Kedatangan kami disambut dengan hangat oleh pak Kiswandi beserta keluarga. Pak Kiswandi bercerita Panjang dan lebar mengenai usahanya tersebut.
Pak Kiswandi Mengungkapkan bahwa usahanya tersebut berawal dari adanya virus corona sehingga mengisi waktu luang dengan membuka usaha tersebut, selain itu juga karena hobi istrinya yang suka ngemil. Kini usaha keripik pisang milik Pak Kiswandi ini sudah berjalan kurang lebih 4 tahun.
Dalam satu kali produksi menghabiskan 15kg pisang dan dalam satu kali produksi menghasilkan sekitar 700 pcs. Keripik pisang ini dibandrol dengan harga Rp. 1.000/pcs. Adapun Langkah-langkah dalam pembuatannya sebagai berikut mulai dari pengupasan kulit pisang kemudian menyuci pisang di air yang bersih, lalu setelah itu pisang yang sudah dicuci dipotong tipi-tipis menjadi beberapa bagian. Setelah pisang terpotong tipis, pisang direndam di air yang sudah diberi pewarna makanan. Setelah itu kemudian pisang ditiriskan dan digoreng sampai kering, dan terakhir pisang dikemas kedalam wadah-wadah yang telah disiapkan. Lalu keriping pisang siap di jual di pasaran.
Sistem pemasaran keripik pisang ini dengan cara menjualnya ke pasar-pasar di Kabupaten Kendal seperti pasar putat, pasar kaliwungu, pasar gledek dan lainya. Hal tersebut diungkapkan bu Kiswandi (Istri pak Kiswandi) dalam wawancara.
"Untuk saat ini sistem pemasaran kita dengan cara menjualnya ke pasar-pasar di Kendal mas, seperti pasar putat, pasar kaliwungu, pasar gledek dan sekitarnya, dan juga menjualnya ke toko-toko". Ungkapnya
M. Alfarabi Baihaqi selaku Koordinator Divisi Kewirausahaan KKN UIN Walisongo Semarang Posko 80 mengatakan kegiatan kunjungan UMKM ini dilakukan tidak lain adalah untuk mengenal dan mengenalkan UMKM desa yang masih hidup dan terus berkembang.
"Kunjungan UMKM ini memberikan wawasan berharga mengenai kondisi potensi UMKM pengolahan pisang. Dengan dukungan yang tepat, UMKM ini sebenarnya memiliki peluang yang besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Masyarakat setempat." Kata Alfa