Mohon tunggu...
YULIANUS ERIK
YULIANUS ERIK Mohon Tunggu... Mahasiswa - pengganguran

hobi trip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Bertani Tanaman Bayam Dapat Meraup Keuntungan yang Besar

5 Desember 2023   23:00 Diperbarui: 5 Desember 2023   23:05 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: hasil kamera HP/Dok Pribadi

Bayam (Amaranthus) adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. 

Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh. Tumbuhan yang kaya akan zat besi ini merupakan makanan yang banyak diminati oleh masyarakat dan menjadi tanaman yang laris manis, karena harganya yang terjangkau tetapi baik untuk Kesehatan. 

Dengan harga pasaran biasanya yang dijual oleh penjual sayur, daun bayam ini berkisar dengan harga Rp3.500 sampai Rp5.000 tergantung kualitas bayam yang ditawarkan oleh para penjual kepada pembeli.

Banyak peminat daun bayam ini menjadikan para petani menjadi lebih produktif lagi dalam menanam daun bayam ini agar kualitas bayam yang akan dijual dipasar tidak akan mengecewakan para konsumen yang membelinya. Karena harga dari petaninya berkisar Rp111.000 per-KG, hal ini biasanya tergantung tempat. 

Karena dimusim penghujan biasanya petani bayam akan manaikan harga pasarannya, dengan lamanya proses pertumbuhan bayam yang dipengaruh oleh curah hujan didaerah tersebut. sedangkan disaat musim kemarau biasanya petani akan panen lebih cepat dari musim penghujan yaitu sekitar 1 sampai 1,5 bulan. 

Tanaman bayam ini juga akan ditanam oleh petani sepanjang tahun diarea perkebunan yang mereka miliki dengan perawatan yang teratur seperti diberi jaring khusus agar curah hujan turun tidak langsung ke tanaman bayamnya, diberi pupuk secara teratur dan perawatan pencabutan rumput liar. Terlihat mudah kalau tidak ditangani dengan tepat dapat membuat petani mengalami kerugian besar. 

Oleh karena itu tanaman bayam ini harus dirawat dengan penuh cinta agar hasil hasil yang diperoleh juga tidak mengkhianati hasil. Kadang kala petani bayam tidak hanya bergerak sendiri, kada kala para petani memiliki karyawan yang dikhususkan perbidangnya  dengan sistem borong atau pun harian tergantung perjanjian yang disepakati bersama. 

Ada yang menanam, ada yang merawat, ada juga yang memanen serta adanya yang menjual atau mengedar kepasar-pasar. Dengan begitu tentunya banyaknya lowongan pekerjaan yang terbuka sehingga hal ini akan mempengaruhi sector ekonomi didaerah tersebut sebagai lapangan pekerjaan dari kebun bayam. Dengan hasil panen yang bisa mencapai ton-an sekali panen tentunya tidak menutup kemungkinan gaji yang diterima para karyawan terbilang lumayan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun