Langsat adalah buah dari anggota family Meliaceae. Langsat (L. domesticum var. domesticum) memiliki bentuk yang sangat mirip dengan buah duku, karena keduanya memang berasal dari spesies yang sama. Tanaman langsat mempunyai nama latin Lansium domesticum Corr, termasuk dalam : Devesio : Spermathophyta ( tumbuhan berbiji) Sub Devesio : Angiospermae ( berbiji tertutup ) Kelas : Dicotyledonae ( berkeping dua). Buah langsat dijual dengan harga Rp20.000,00 per kilogram.Â
Dikutip dari indonesiakaya.com, sedangkah untuk pasaran kota Pontianak berkisar Rp15.000,00 sampai Rp18.000,00 per kilogramnya. Langsat merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat Kalimantan Barat, dari kalangan anak kecil sampai usia lanjut sanggat menyukai buah ini. Hal ini lah yang menjadi para patani kewalahan dalam menangani permintaan konsumen yang meledak dan samakin meningkat setiap harinya. Karena itu para petani harus memakai banyak tenaga orang dewasa untuk memetik hingga proses pemasaranya. Tentunya hal ini cukup membantu para pengganguran dalam medapatkan lapangan pekerja yang membuat terjadinya peningkatan ekonomi didaerah tersebut menjadi lebih produktif lagi karena berkurannya penggauran.
Dengan adanya sumber pendapatan masyarakat didaerah tersebut karena hasil panen yang diterima dari memanen buah langsat setiap harinya. Hal ini menjadi trend yang sanggat positif dikalangan para petani karena banyaknya orderan yang diterima sehingga membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup mejadi lebih stabil dari sebelumnya.
Fenomena ini membuat masyarakat dapat meningkatkan omset pendapatan yang sangat fantastis setiap penjualan nya sehingga menjadikan petani langsat dapat menjual 1308 kg perharinya dengan harga Rp15.000 dengan hasil pendapatan bisa mencapai 19.620.000,00 per harinya. Dengan demikian banyak nya penghasilan yang bisa diterima oleh masyarakat itu sendiri membuat para petani semakin gencar lagi dalam meningkatkan produksinya. Tentunya ini merupakan sesuatu yang sanggat mambantu para petani dalam meningkatkan budidaya tanaman langsat agar kedepannya dapat meningkatkan produksi yang banyak lagi dari pada tahun-tahun sebelumnya.
Tentunya ini akan membuat produksi semakin meningkat kualitas hasil panennya disetiap tahunya dan dapat menjadi sumber cuan bagi para petani khususnya patani langsat dan serta mendorong para petani untuk kritis dalam berinovasi dan mau untuk menjadi bagian dari ekonomi yang kreatif. Dengan adanya inovasi tentunya proses produksi para petani akan semakin meningkat dan terlebih dalam pengemasanya agar kedepannya tidak cepat membusuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H