Kota ini sangat istimewa. Pesonanya mampu menarik orang-orang untuk berdatangan. Tidak sedikit pula yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Mereka datang dengan membawa banyak harapan dan tujuan. Ada yang datang untuk sekedar melepaskan kepenatan dari sibuknya dunia. Ada pula yang ingin berwisata dan mengabadikan akan keindahan cipataan-Nya. Mereka yang berwisata bisa menikmati banyak tempat yang menarik, dari mulai Kawah Ijen yang indah dari Bluefire , Pulau Tabuhan, Pantai Pulau Merah, Teluk Hijau, Pantai Bangsring, Pantai dan Hutan Magrove Bedul, Pantai Plengkung, Pantai Sukomade, dan masih banyak lagi yang lainnya yang tak bisa disebutkan satu per satu. Kota ini telah menjadi destinasi para wisatawan. Kita bisa melihat spot untuk sunrise di beberapa wisata. Ini lah mengapa Banyuwangi mendapat julukan The Sunrise Of Java. Aku bersyukur bisa dibesarkan di kota ini.
Ding...ding suara ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan singkat masuk. “Nak, kamu sedang di mana?"
Ia menjawab pesan ibunda tercintanya, “Bunda, maafkan Adel lupa memberi kabar. Saat ini Adel sedang ada tugas penelitian di taman Sritanjung. Sebentar lagi pulang bun." Pesan pun terkirim
Setelah sampai di rumah, Adel mendapati ibundanya yang sedang terbaring di kasur. Ia tidak mengetahui ternyata ibundanya sedang sakit dan merasa bersalah tidak pernah tahu kondisi ibundanya.
“Bunda sakit apa?"
"Bunda cuma kecapekan saja, Nak.”
“Maafkan aku bunda. Adel pulang telat, nggak tahu kalau bunda sakit."
“Iya sayang. Gimana tadi penelitiannya?"
Adeline teringat akan dengan ayahnya yang sedang bekerja di perantauan. Biasanya sore begini ia ngabuburit ke taman kota sambil mencari takjil untuk berbuka. Namun, ayahnya sedang bertugas di luar kota selama satu bulan.
"Adeline. Kenapa sayang?" Bunda Nadine mengusap kepala Adel