Mohon tunggu...
Sosbud

Peran Pondok Pesantren dalam Masyarakat

25 Mei 2015   12:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37 8653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A.PENDAHULUAN

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapka untuk dapat berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karen lingkungan pondok pesantren berada dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah pesantren tersebut adalah bagaiman adab dari santri jebolan pondok pesantren tersebut dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di dalam pondok pesantren ini peraturannya di kuasai penuh oleh sang kiyai atau pengasuh pondok. Jadi para santri dibimbing dengan jalan yang sama dan tida ada yang berbeda.

B.PEMBAHASAN

1.Definisi Pondok Pesantren

Perkataan pesantren berasal dari kata santri , dengan awalan pe di depan dan akhirn an berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan asal-usul kata “santri”, dalam pandangan Nurcholis Madjid dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari perkataan “sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa santri sesungguhnya berasal dari bahsa Jawa, dari kata “cantrik”, berartiseseorang yang selalu menggikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap. Di Indonesia istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarrti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.

Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama berkembang di Indonesia, pondok pesantren selain telah berhasil membina dan mengembangkan kehidupan beragama di Indonesia, juga ikut berperan dalam menanamkan rasa kebangsaan ke dalam jiwa rakyat Indonesia, serta ikut berperan aktif dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Sebagai konsekuensi keikutsertaan pondok pesantren dalam laju kehidupan kemasyarakatan yang bergerak dinamis, di pondok pesantren, selain berkembang aspek pokoknya, yaitu pendidikan dan dakwah; juga berkembang hampir semua aspek kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kebudayaan. Berikut adalah beberapa contoh aspek kehidupan kemasyarakatan yang berkembang di pondok pesantren:

a.Pendidikan agama atau pengajian kitab

Pendidikan agama melalui pengajian kitab yang diselenggarakan oleh pondok pesantren adalah komponen kegiatan utama atau pokok dari pondok pesantren. Dari segi penyelenggaraannya seperti tersebut di atas, diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan kiayi atau pengasuh pondok pesantren, maksud kegiatan pengajian kitab ini terutama adalah untuk mendalami ajaran agama Islam dari sumber aslinya (kitab-kitab kuning yang dikarang oleh ulama pada abad pertengahan), sehingga terpelihara kelestarian pendidikan keagamaan untuk melahirkan calon ulama sebagaimana misi pondok pesantren.

b.Pendidikan dakwah

Pendidikan dakwah, seperti halnya pendidikan agama (pengajian), merupakan salah satu pokok penyelenggaraan pondok pesantren. Bahkan, seperti telah di ungkapakan di atas, pondok pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga keagamaan yang menyebarkan ajaran agama Islam.

c.Pendidikan formal

Pendidikan formal diselenggarakan dalam bentuk madrasah atau sekolah umum, serta sekolah kejuruan lainnya. Dengan mengembangkan dan membina pendidikan formal di pondok pesantren, diharapkan lulusan pondok pesantren, disamping pengetahuan agama dan keterampilan praktis yang mumpuni, juga memiliki pengetahuan akademis yang bermanfaat bagi kehidupannya dikemudian hari.

d.Pendidikan seni

Pendidikan seni dimaksudkan untuk lebih meningkatkan apresiasi para santri terhadap bermacam-macam bentuk kesenian, terlebih kesenian yang berbentuk Islami.

e.Pendidikan kepramukaan

Pendidikan kepramukaan merupakan suatu sistem pendidikan di luar pendidikan rumah tangga, masyarakat dan sekolah yang sangat baik. Kreativitas, disiplin dan dinamika santri dapat meningkat dengan pendidikan kepanduan ini.

f.Pendidikan olah raga dan kesehatan

Pendidikan olah raga dan kesehatan ini besar sekali manfaatnya untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan jasmani.

g.Pendidikan keterampilan/kejuruan

Pendidikan keterampilan dan kejuruan dikembangkan di pondok untuk kepentingan dan kebutuhan para santri sebagai modal untuk menjadi manusia yang bersemangat wirasuasta (enterpreneurship) dan sekaligus menunjang pembangunan masyarakat di lingkungan pondok pesantren, jenis pendidikan keterampilan antara lain: elektronika, menjahit, anyaman perbengkelan dan lain-lain.

h.Pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat di lingkungan pondok pesantren diselenggarakan mengingat potensi dan pengaruh pondok pesantren yang luas dan berada dalam masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pondok pesantren sangat baik dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat sekitar pesantren.

i.Penyelenggaraaan kegiatan sosial

Penyelenggaraan kegiatan sosila diselenggarakan pondok pesantren merupakan kegiatan yang sangat penting dikembangkan.

2.Peran Pondok Pesantren dalam Pelaksanaan Pengembangan Masyarakat

Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan anak didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan dan ketrampilan, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan kesadaran terhadap alam lingkungannya. Asas pendidikan yang demikian itu diharapakan dapat merupakan upaya pembudayaan untuk mempersiapkan warga guna melakukan suatu pekerjaan yang menjadi mata pencahariannya dan berguna bagi masyarakatnya, serta mampu menyesuaikan diri secara konstruktif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Untuk memenuhi tuntutan pembinaan dan pengembangan masyarakat berusaha mengerahkan segala sumber dan kemungkinan yang ada agar pendidikan secara keseluruhan mampu mengatasi berbagai problem yang dihadapi masyarakat dan bangsa.

Kini masyarakat dan bangsa di hadapkan dengan berbagai masalah dan persoalan yang mendesak, masalah-masalah yang paling menonjol ialah tekanan masalah penduduk, krisis ekonomi, pengangguran, arus urbanisasi dan lainnya. Sementara krisis nilai, terancamnya kepribadian bangsa, dekadensi moral semakin sering terdengar.

Dalam upaya mengerahkan segala sumber yang ada dalam bidang pendidikan untuk memecahkan berbagai masalah tersebut, maka ekstensi pondok pesantren akan lebih disorot. Karena masyarakat dan Pemerintah mengharapkan pondok pesantren yang memiliki potensi yang besar dalam bidang pendidikan.

Watak otentik pondok pesantren yang cenderung menolak pemusatan (sentralisasi), merdeka dan bahkan desentralisasi dan posisinya di tengah-tengah masyarakat, pondok pesantren sangat bisa diharapkan memainkan peranan pemberdayaan (enpowerment) dan transformasi masyarakat secara efekif, diantaranya adalah sebagai berikut:

a.Peranan instrumental dan fasilitator

Hadirnya pondok pesantren yang tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan umat merupakan petunjuk yang amat berarti. Bahwa pondok pesantren menjadi sarana bagi pengembangan potensi dan pemberdayaan umat, seperti halnya dalam kependidikan atau dakwah islamiyah, sarana dalam pengembangan umat ini tentunya memerlukan sarana bagi pencapaian tujuan. Sehingga pondok pesantren yang mengembangkan hal-hal yang demikian berarti pondok pesantren tersebut telah berperan sebagai alat atau instrumen pengembangan potensi dan pemberdayaan umat.

b.Peranan mobilisasi

Pondok pesantren merupakan lembaga yang berperan dalam mobilisasi masyarakat dalam perkembangan mereka. Peranan seperti ini jarang dimiliki oleh lembaga atau perguruan lainnya, dikarenakan hal ini dibangun atas dasar kepercayaan masyarakat bahwa pondok pesantren adalah tempat yang tepat untuk menempa akhlak dan budi pekerti yang baik. Sehingga bagi masyarakat tertentu, terdapat kecenderungan yang memberikan kepercayaan pendidikan hanya kepada pondok pesantren.

c.Peranan sumber daya manusia

Dalam sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pondok pesantren sebagai upaya mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, pondok pesantren memberikan pelatihan khusus atau diberikan tugas magang di beberapa tempat yang sesuai dengan pengembangan yang akan dilakukan di pondok pesantren. Di sini peranan pondok sebagai fasilitator dan instrumental sangat dominan.

d.Sebagai agent of development

Pondok pesantren dilahirkan untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat yang tengah dihadapakan pada runtuhnya sendi-sendi moral, melalui transformasi nilai yang ditawarkan. Kehadirannya bisa disebut sebagai agen perubahan sosial (agent of social change), yang selalu melakukan pembebasan pada masyarakat dari segala keburukan moral, penindasan politik, kemiskinan ilmu pengetahuan, dan bahkan dari pemiskinan ekonomi.

e.Sebagai center of excellence

Institusi pondok pesantren berkembang sedemikian rupa akibat persentuhan-persentuhannya dengan kondisi dan situasi zaman yang selalu berubah. Sebagai upaya untuk menjawab tantangan zaman ini, pondok pesantren kemudian mengembangkan peranannya dari sekedar lembaga keagamaan dan pendidikan, menjadi lembaga pengembangan masyarakat (center of excellence).

C.PENUTUP

D.DAFTAR PUSTAKA

Drs. Yasmadi, M.A., Modernisasi Pesantren, Ciputat: Quantum Teaching, 2006

Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum., Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, Jakarrta,2003

Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum., Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,(Jakarrta,2003), hlm 1

Drs. Yasmadi, M.A., Modernisasi Pesantren, (Ciputat, QUANTUM TEACHING, Cet:2, 2005), hlm 62

Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum., Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarrta,2003), hlm 1

Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum., Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,(Jakarrta,2003), hlm 19

Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum., Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,(Jakarrta,2003), hlm 92

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun