Mohon tunggu...
Yuliani
Yuliani Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Silat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Psikologi

23 Oktober 2024   07:49 Diperbarui: 23 Oktober 2024   08:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berikut delapan tahap perkembangan psikososial Erikson:

1. Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi belajar untuk mempercayai atau tidak mempercayai orang di sekitarnya, terutama pengasuh mereka. Jika kebutuhan dasar mereka terpenuhi secara konsisten, mereka akan mengembangkan rasa percaya.

2. Tahap Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)

Anak-anak mulai mengeksplorasi kemandirian mereka. Jika mereka didorong untuk mandiri, mereka akan mengembangkan rasa otonomi. Namun, jika mereka terlalu dikendalikan atau dihukum, mereka bisa merasa malu dan ragu-ragu terhadap kemampuan mereka.

3. Tahap Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Anak mulai lebih proaktif dalam melakukan aktivitas dan berinteraksi. Jika inisiatif mereka diterima, mereka akan merasa percaya diri. Namun, jika mereka dikritik atau ditekan, mereka bisa merasa bersalah.

4. Tahap Ketekunan vs. Rasa Rendah Diri (6-12 tahun)

Anak mulai berinteraksi lebih banyak di sekolah dan lingkungan sosial lainnya. Mereka mengembangkan rasa ketekunan jika mereka berhasil di bidang yang mereka pelajari. Namun, kegagalan bisa menyebabkan rasa rendah diri.

5. Tahap Identitas vs. Kekacauan Identitas (12-18 tahun)

Remaja mulai mengeksplorasi siapa diri mereka dan mencari identitas mereka. Jika mereka menemukan identitas yang jelas, mereka akan memiliki rasa diri yang kuat. Jika tidak, mereka bisa mengalami kebingungan identitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun