Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Shame

23 Januari 2024   05:23 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malu, emosi korosif yang lumpuh,
Memberi Rasa sakit, cemas, dan depresi,
Seperti tumor, kanker, menggerogoti tubuh yang sehat,
Tumbuh dari luka pengkhianatan, penolakan dan pengabaian.

Tertanam dalam pikiran dan tubuh,
bermetamorfosis, menginfeksi kehidupan,
Pemutus jiwa dari raga,
Menghapus autentik akan kebaikan, kebenaran dan kepemilikan diri.

Malu adalah racun,
Berasumsi akan kegagalan,
Memberi rasa takut akan dikucilkan,
Kekhawatiran untuk mencoba pengalaman baru.

Penolakan, menjadi luka yang menyakitkan,
Betapa dalam pengalaman ini menyengat,
Menghancurkan harga diri,
Rasa malu terasa seperti kematian.

Cedera emosi karena malu,
Perasaan hina yang mengerikan,
Dimuntahkan berulang dan ter-ulang,
Mengambil dan memisahkan kegembiraan dari diri.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun