Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

5 Januari 2024   12:18 Diperbarui: 5 Januari 2024   12:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambil memeluk photo usang,
Ibu menangis di halaman belakang.
Ku pandang gerak geriknya dari jauh,
Berulang kali ia menyeka air mata.

Ibu terluka, aku terluka.
Teriakan ayah tadi siang,
Menyakiti dan memberi goresan luka di hati kami.

Ku dekati ibu dengan sangat pelan,
Duduk di samping sambil memeluk lengannya,
Cepat sekali raut wajahnya berganti,
Dipaksakan  diri untuk tersenyum.

Bibirnya berucap,
Dalam kesulitan  kita  bersabar,
Malaikat akan berdoa kepada Allah untuk kita,
Mungkin esok atau lusa,
Akan ada hal lain yang Allah beri berkah,
Untuk penghibur lara.
Kita hamba, Allah yang punya kuasa.

Lirih aku menjawab,
Aku tahu ibu tahu harus memaknai seperti apa.
Setiap detik aku yakin pada ibu.

Julie Cerqueira,
05 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun