Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kaira Bagian 2

29 Desember 2023   11:32 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Nasr mengantar Kaira ke sebuah flat yang sudah di sewa 3 hari yang lalu. Ia telah mempersiapkan semua yang terbaik untuk menyambut kedatangan Kaira. Gadis muda itu berlinang air mata, menarik nafas panjang sebelum mengucapkan terima kasih atas kebaikan Nasr.


“Thank you so much....Nasr” ucap Kaira dengan lirih saat mereka sudah berada di flat. Flag itu sederhana, ber-cat putih dan walpaper pink pastel. Di design khusus oleh Nasr agar Kaira semakin terkesan padanya. Perabotan yang dibeli juga berwarna pink dan biru sesuai dengan warna kesukaan Kaira. Dan tentunya itu juga bertujuan agar Kaira memuji kebaikan dan kedermawanan Nasr padanya.
Setelah duduk sebentar berbincang, Nasr pamit untuk kembali ke kantornya.

“Aku telah memesan makanan untukmu, dan akan diantar satu jam dari sekarang. Buat dirimu nyaman dan beristirahatlah. Aku akan menjemputmu jam 8.00 malam nanti untuk dinner.”
“Baik Nasr, terima kasih banyak, aku tidak tahu bagaimana berterima kasih untuk semua yang kamu lakukan untukku.”
“Well, with my pleasure princess.” Sambil bangkit dari sofa dan melangkah keluar.
Kaira mengantar Nasr sampai ke tempat parkiran, melambaikan tangan dan tersenyum kepada Nasr.

Nasr sangat bersemangat. Tepat jam 8 malam, Dia menaiki tangga dengan sedikit berlari. Saat dia akan mengetuk pintu flat, Kaira membuka pintu dan mereka saling terkejut dan tertawa.
“Oh kau sudah sampai Nasr”
“Ya aku tidak mau membuat mu menunggu, apa kita bisa berangkat sekarang” senyum nasr mengembang.
“sure” balas Kaira. Mereka melangkah turun ke parkiran, Nasr membuka pintu mobil dan mempersilahkan Kaira naik.
“Terima kasih” ucap Kaira saat Nasr menutup pintu.


“Aku akan mengajakmu ke restauran yang dekat, aku pikir sebaiknya kita  makan di tempat yang tidak jauh dari sini.”
“Ya terserah kamu saja nasr” jawab Kaira dengan tersenyum.
“ Ngomong-ngomong, Apa kamu nyaman dengan tempat barumu?”
 “Aku sangat nyaman?”
“Benarkah?, apa ada lagi yang kamu butuhkan?”
“Aku ingin perabotan memasak, aku pikir sebaiknya aku memasak makananku sendiri.”
Okey, kita akan pergi berbelanja besok untuk keperluan dapurmu”
Kaira tersenyum “Ya, terima kasih.”

Kaira sangat senang, entah berapa kali dia sudah mengucapkan ‘Alhamdulillah di dalam hatinya hari ini. Ini seperti mimpi yang terlalu indah. Bahkan dia masih tidak percaya dengan semua yang sedang dia nikmati sekarang.
Nasr berhenti di Restauran kecil. Itu hanya 7 menit dari flat. Nasr membuka pintu mobil untuk Kaira, menutupnya, kemudian menyerahkan kunci pada salah satu pegawai restauran untuk memarkirkan mobilnya. 

Nasr memilih meja yang menghadap ke arah laut, Kaira mengangguk setuju. Sambil menunggu makanan, mereka mengobrol dan sesekali tertawa kecil. Nasr adalah pria kaku dan pelit. Tapi yang dia tunjukkan pada Kaira, dia,  pria yang sangat menyenangkan dan loyal.
Pria 50 tahun itu, bukan hanya sukses dalam pekerjaannya, tapi juga sukses memikat hati wanita belia yang pintar dan cantik seperti Kaira.

Bersambung......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun