Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

dengan membaca kita akan membuka cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Kebaya di Era Modern

29 Juni 2021   11:00 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:23 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

yuli Anita

Kebaya adalah sebuah blus berlengan panjang yang dipakai di sebelah luar kain atau sarung yang menutupi sebagian dari badan . Panjang kebaya ini berkisar sekitar pinggul sebelah atas sampai ke lutut. Kebaya pendek dapat dibuat dari bahan katun yang berbunga atau polos, sutera, barcode (kain sunduri), lame, bahan-bahan sintetis, brokat, lurik, dan organdi atau katun halus berwarna putih yang seluruh pinggirannya dihiasi dengan renda. Kebaya panjang tampak sangat menarik dalam brokat, voile yang berbunga atau nylon yang diberi sulaman ( Judi, 186 dalam jurnal Cheung  )

Kebaya merupakan pakaian wanita dari anggota keluaga kerajaan pada masa kerajaan majapahit. Pada mulanya kebaya hanyalah pakaian biasa yang berbentuk blus yang terbuat dari sutra atau kain halus lainnya yang dipadukan dengan kemben jarik. Sedangkan wanita dari golongan petani dan rakyat biasa menggunakan kemben yang menutupi sebatas dada sampai lutut. Harga kain yang mahal membuat kebaya hanya dipakai oleh kaum bangsawan. Seiring berjalannya waktu masuknya ajaran agama islam yang mengahruskan seorang wanita berpakaian tertutup membuat kalangan biasa mulai menggunakan pakaian kebaya yang lebih sopan. Hal ini juga pengaruhi oleh jalur perdagangan tekstil antar Negara.

Meskipun pada masa isi wanita pada kalangan biasa menggunakan kebaya, pemakainnya menganut status social. Keluarga kerajaan menggunankan kebaya berbahan sutra beludru atau brokat, sedangkan kaum biasa menggunakan kebaya berbahaan kain tenun biasa (kain mori). Pada masa itu kebaya mulai dikenakan dari berbagai kalangan masarakatmdengan perbedaan bahan yang berbeda sesuai status sosialnya.

Pada awal kemerdekaannya kebaya juga dikenakan oleh para pejuang waniata salah satunya RA kartini yang kita kenal sebagai pahlawan pelopor emansipasi waniata. Hal ini membuat kebaya semakin popular pada kalangan wanita setelah era kartini. Kebaya semakin populer dan menjadi identitas bangsa Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaanya dalam lokarya di Jakarta pada tahun 1978 kebaya ditetpakan sebagai busana nasional bangsa Indonesia. Kebaya merupakan pakain yang sederhana namun elegan dapat digunakan oleh semua lapisan masarakat dan mudah dalam perawatannya.

Di era modern ini kebaya masih memiliki eksistensinya, meskipun kebaya termasuk jenis pakain yang sudah ada sejak jaman dahulu namun tidak membuat pemakaiya terlihat kuno, sebaliknya wanita yang memakainya terlihat lebih anggung dan mencerminkan sosok keibuan yang menjadikan pemakainya tetap menawan. Apabila dulu kebaya di pandang sebagai pakain sehari-hari yang digunakan saat bertani atau dan aktifitas sehari-hari lainnya, berbeda dengan dahulu di abad 20 ini kebaya kembali popular menjadi pakaian yang banyak digunakan pada perayaan atau momen tertentu, misalnya pernikahan yang menggunakan kebaya perniakahan yang panjang dan pemakaian pernak pernik yang membuatnya lebih menarik, peryaan kemerdekaan dan acra-acara resmi lainnya namaun menggunakan kebaya dengan model yang lebih sederhana.

Daftar pustaka

Karyaningsih , Endang Wani. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemeliharaan Kebaya Pada Ibu-ibu dan Remaja Putri. Jurnal Keluarga. (Online) di akses dari https://core.ac.uk/download/pdf/230376268.pdf

Cheung, Vivi Chandra. 2014. Interior Galeri Kebaya Indonesia di Surabaya. Jurnal Intra. (Online) di akses dari https://www.scribd.com/document/469692835/100203-ID-interior-galeri-kebaya-indonesia-di-sura-pdf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun