Menjadi salah satu peserta Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Inovasi Madrasah, yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, Etyk Nurhayati, mengaku senang. Pasalnya dalam PDWK ini, selaku salah satu dari empat pengawas yang dilibatkan, mendapatkan tugas untuk mendampingi dan mengarahkan para peserta dari madrasah. Hal ini dikarenakan PDWK ini berbasis komunitas, yang mana tim pengembang, Waka Kurikulum, dan Kepala Madrasah yang menjadi peserta dalam pelatihan.Â
Dalam pelatihan ini, Etyk menyampaikan bahwa ada 3 madrasah negeri binaannya yang juga menjadi peserta pelatihan, yakni MTsN 1 Bantul, MTsN 2 Bantul, dan MTsN 5 Bantul. Selama 7 hari, yakni mulai dari tanggal 22 hingga 27 April 2024, para peserta pelatihan mampu bekerja secara mandiri. Etyk hanya memantau dan mengarahkan apabila tim Madrasah binaannya membutuhkan bantuan.Â
Yulian Istiqomah dan Tugiyo, urusan dari MTsN 2 Bantul, mengomunikasikan tentang LK analisis EDM dan RKM yang cukup sulit, khususnya mengenai input dan strategi yang akan diambil solusinya apabila mengalami kendala. Hal ini disambut baik oleh Etyk dan dengan antusias memberikan arahan dan ide-idenya. Analisis berlanjut hingga tuntas kemudian Etyk memberikan suport pada madrasah binaannya agar lebih cepat selesai penugasannya dengan  mempertimbangkan beberapa hal baik berupa faktor, baik pengaruh dari luar maupun dari dalam.
Yulian menilai analisis EDM dengan metode analisis SWOT ini lebih mudah dicerna dan dilaksanakan. Sayangnya dengan keterbatasan waktu dalam PDWK ini maka hanya bisa dilakukan untuk satu indikator bisa saja. Tugiyo berharap setelah PDWK ini, MTsN 2 Bantul dapat mengumpulkan TIm Penjamin mutu untuk melakukan analisis program dengan lebih mendalam. (yis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H