Mohon tunggu...
Yulianis -
Yulianis - Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Jangan katakan kepada ALLAH aku punya masalah besar tetapi katakanlah kepada MASALAH bahwa aku mempunyai ALLAH yang Maha Besar (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Politik

WISMA ATLET-Pasca 21 April (1)

31 Januari 2012   20:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pa..... Bisa jemput mama di hotel Mahakam, tanyaku kepada suami, Mama ngapain di sana, Meettingnya sampe Malam?. Terbayanglah semua kejadian kemarin, karena saat kejadian aku sedikitpun cerita dengan suami, memang selama aku bekerja dengan Pak Nazar banyak hal-hal yang tidak aku ceritakan, karena aku takut selama aku bekerja Ia cemas, dan tujuanku hanyalah menjaga keselamatan keluarga, selama ini aku hanya bicara dengan kakak kandungku yang di bsd. Tanpa aku sadari tangisku pecah............

Yuli      : Pa... Dikantor ada masalah.... (ujarku sambil terisak isak)

Suami  :  Tenang Ma...... Tenang, papa nggak jelas suara Mama ada apa Ma.....

Yuli      :  Maafin mama ya pa..... Selama ini mama nggak pernah cerita apa apa sama papa

Suami  :  Ada apa sih ma.... (nada suara suamiku yang cemas)

Yuli      :  Ibu Rosa ditangkap KPK pa..... Tadi malam mama terjebak di kantor baru bisa keluar jam 3an ( aku ceritakanlah kejadian malam itu ke suami, namun secara global saja)

Suami  :  Sekarang mama di mana

Yuli      :  di hotel mahakam sama neni

Suami  :  Papa habis Subuh langsung jalan ..... Mama yg tenang yah

Yuli      :  iya pa.....

Teringatlah aku.... Ya ALLAH.... sejak magrib kemarin aku tidak sholat, Ya ALLAH.... Aku tambah menangis, gara-gara masalah ini aku sampai lupa kepada MU, YA ALLAH AMPUNILLAH aku... Akhirnya aku suruh neni untuk tanya ke room service untuk dapat meminjam mukena, Setelah room service membawakan mukena ke kamar kami, maka kamipun Sholat, Aku lebih dulu setelah itu Neni neni, saat Neni sedang  Sholat suamiku sampai di kamar, tangisku kembali pecah, Suami hanya bisa memelukku, ia tidak banyak bicara, hanya memelukku.... Sampai aku tenang.....  Neni pun selesai sholat, selama sholat aku tau neni menangis, melihat ada suamiku Neni langsung memelukku menangis sambil bicara..... Bun bagaimana kita sekarang..... Kita sudah hancur bun dengan histeris neni menangis, sambil menangis aku bilang.... Pasrahkan saja nen sama ALLAH....

Jam 6:00 kami keluar kamar untuk sarapan, tidak ada satupun makanan yang bisa aku makan, perasaanku seperti roll coster sebentar naik sebentar turun, otakku melanglang buana tanpa arah..... Kami sarapan dalam diam.... Tiba-tiba..... Ping.... Bbmku berbunyi

Bu Ar.  :  De......  (bu ar selalu memanggil aku dengan sebutan de....?)

Yuli.     :  Iya bu....

Bu Ar.  :  lagi dimana....

Yuli.     :  hotel Mahakam...

Bu Ar.  :  Ya udah ibu kesana ya.... Tapi ibu di luar hotel aja ya.....

Yuli.     :  Aku juga udah mau cek out bu, suami udah datang

Jam 7:00 Bu.Ar dan suami datang, aku suami dan neni sudah parkir di sebrang hotel, tanpa banyak bicara kami beriringan mencari tempat untuk bicara, setelah perputar putar akhirnya kami menemukan warung soto tidak terlalu jauh dari hotel Mahakam, aku menceritakan semua kejadian sejak jam 6 sore s.d dengan kami cek out dari hotel. Aku dan Neni bersaut sautan mencurahkan semuanya , Bu ar, suami bu ar dan suamiku terhanyut dalam peristiwa semalam

Bu Ar.  :  tadi malam kami melihat banyak mobil dan motor di TOWER PERMAI, tapi kami tidak menyangka akan separah ini, kami juga nggak tau kalian ada di dalam.

Yuli      :  Saat kejadian bbm dan hp aku matikan bu aku simpan di dalam tas, takut kesadap kpk atau di sita, aku aja baru telp suami tadi subuh.

Bu ar   :  Sekarang bagaimana De....

Yuli      : Aku tiarap dulu bu, nenangin pikiran, lagi pula KPK  bilang ke aku kalo mereka udah punya banyak rekaman suara dan rekaman video mengenai aku bu..... Aku pusing bu..... (sambil menitikkan air mata)

Bu ar   : Ya sudah Yuli, mungkin ini peringatan buat kita, yuli tenangin pikiran nanti kita cari pemecahannya

Akhirnya kami berpisah kurang lebih jam 9:00, Neni satu mobil dengan aku, Nen.... Mau aku anter kemana, nggak usah lah Bun aku naik taxi aja, jangan Nen aku antar aja aku khawatir , ya udah bun aku mau kesentul rumah adikku. Akhirnya kami melaju ke sentul. Setelah dari sentul kami langsung pergi menuju bekasi jati asih rumah ku, sesampai di rumah perasaan sangat galau, di televisi berseliweran mengenai kejadian semalam,  tapi hanya nama bu Rosa saja yang di sebut, walaupun masih banyak yg salah, berita bu rosa menjadi headline di seluruh tv.Semua itu membuat perasaanku semakin gundah, akhirnya aku berbicara ke suami.

Yuli      : Pa.... Mama takut.... Mama ngeri KPK akan mengejar mama, mereka pasti akan datang ke pondok kelapa, setelah itu mereka pasti ke sini.

Suami  :  Trus gimana ma….. (suami ku bertanya melihat aku sangat gundah)

Yuli      :  Mama mau keluar kota pa….  ke Bali aja ya pa…. di sana kita ke Mita

Suami  :  Terserah mama, tapi anak kita gimana sekolahnya

Yuli      : Libur aja dulu sambil melihat keadaan, sekolah kan tinggal 3 bulan lagi (anakku sekolah TK)

Suami  : Ya udah….  Papa hubungi kantor dulu, biar Day yg running kantor (suami mempunyai usaha sendiri)

Akhirnya  kami mengambil keputusan untuk meninggalkan Bekasi, Saya menyuruh pembantu untuk memberes kan semua baju, data, foto-foto, surat-surat berharga dan sebagainya. Saya telp Oktarina Furi dan Neni Kartini menanyakan keadaan mereka, dan bicara kepada mereka kalau aku mau ke Bali, Mereka minta ikut, kami pun janjian di cawang Cililitan. Aku,suami,anak dan kakak ipar berangkat menuju cawang. Dalam perjalanan cawang Neni memberi tahu kalau Rina tidak jadi ikut, Rina pergi ke Jawa dengan keluarganya. Neni berkata pada Saya kalau dia sudah naik bis menuju bandung, maka aku putuskan ke bandung bertemu Neni, setelah setelah itu baru melanjutkan perjalanan. Jam 7 Malam kami sampai di Bandung, sambil menunggu Neni kami makan di Mall setelah toll Pasteur. Disana kami membeli perlengkapan kebutuhan untuk perjalanan kami, Jam 9 malam Neni sampai di sana, kami putuskan untuk bermalam di Bandung, dan kami pun kami mencari penginapan…. Mungkin Allah tidak meridoi pelarian kami ini, sampai jam 12 malam kami susuri dari hotel yang mahal sampai hotel yang abal-abal semuanya penuh, saat itu fisik dan psikis kami sudah sangat lelah. Akhirnya Saya putuskan untuk pergi ke Tanggerang, sesampai di sana kami mendapatkan hotel yang lumayan nyaman tapi tidak terlalu mahal, Jam 3 Pagi akhirnya kami cek in di hotel tersebut. Dalam keadaan sangat lelah Saya tetap tidak dapat memejamkan mata, di atas tempat tidur hotel aku berbaring sambil mereview semua kejadian yang sangat luar biasa aku alami selama dua hari ini. Air mata kembali turun, Akhirnya aku putuskan untuk sholat di Sholat itu aku menangis sepuas-puasnya, memohon , menghiba meminta tolong pada ALLAH SWT, memohon pertolongan agar kami sekelurga dan teman-teman dapat lepas dari masalah ini. Jam menunjukkan pukul 5:30 suamiku bertanya…. Mama istirahat nggak, enggak bisa pa, istirahat lah ma lumayan 1 atau 2 jam. Nggak bisa Pa…. sambil berlinang air mata, Akhirnya suamiku memelukku, sabar ma…kita bisa melewati ini semua. Papa Sholat dulu ya…., Jam 7:00, hari Jumat tanggal 22 April 2011 Saya menelphon Kakak kandungku yang nomor 3….

Yuli      :   Nik….

Enik      :  Tumben lo telphon pagi pagi…. Ada apa Yul, elo mau kesini….

Yuli      :  Enggak…. Elo kesini deh Nik….

Enik     :  Emang Elo di mana….

Yuli      :  Gw di Hotel -------    skr lagi sarapan, gw tadi sampe jam 03:00.

Enik     :  Elo kenapa Yoel…. (suara kakakku yang tadinya riang menjadi cemas)

Yuli      :  Ntar gw certain yah…. Cepet  ya  nik

Enik     :  Iya tunggu bentar

Jam 7:20  kakakku datang dengan suami dan kedua anaknya, wajahnya cemas dan penuh tanda Tanya…. Ia melihatku dan bertanya….  Ada apa Yul….  Aku jawab… iya entar   elo sarapan aja dulu…, dan kamipun sarapan dengan diam, Nik…. Gw naik duluan ya…. Entar elo ke kamar gw ya, kamar gw nomor -----, iya entar gw susul, gw ajak anak lo makan dulu…. Elo makan lah…. Kakakku berkata…. Iya udah aku menjawab….  Jaga kesehatan Yoel…. Muka lo pucet banget nanti sakit lagi… Iya……, dan aku pun naik ke atas berjalan ke kamar…. Tiba-tiba telephon khususku berbunyi….

Yuli      :   Ya… halooo (karena namanya tidak muncul di telp tersebut)

Nazar  :   Nis…. Kamu ini gimana sih….

Yuli      :  (Dengan kaget aku berkata,)  Ada Apa Pak…. ( Aku tidak menyangka Pak Nazar yang menelphon)

Nazar  :  Kata kamu tidak ada data yang tertinggal…. Kok mereka dapat data keuangan banyak Nis….  Kamu mau menjerumuskan Saya!!!!!!

Yuli      : Data yang mana Pak….. kalo data yang di ruangan neni semua isi brangkas pak…..

Nazar  :  Bukan yang itu….  Diruangan kamu ada data laporan keuangan…..

Yuli      : Data Saya sudah keluar hari Selasa kemarin Pak…..

Nazar  :  Jadi data siapa itu…. Satu kotak ada di ruangan kamu… !!!!!!!! (Pak Nazar berteriak di telp)

Yuli      :  Saya tidak tau pak  (dengan  lemas)

Nazar  : Kamu udah saya arahkan, hancur semua kalo seperti ini, kamu tidak nurut dengan apa yang Saya katakana Nis (beliau berteriak sambil menutup telephon)

YA ALLAH….. data apa yang ada diruangan Saya….. Saya pun bergegas ke kamar, mencari informasi ke seluruh staf….. data apa yang ada di ruangan Saya dan tertinggal di sana. Setelah telphon dan BBM kesana kemari akhirnya taulah Saya….. Satu kotak data keuangan proyek tahun 2010 kepunyaan  salah satu staf di titipkan stafku di samping meja kerjaku.  Staf aku itu membawa kotaknya untuk bekerja di Apartement Rasuna kemarin, setelah bekerja  ia menaruh kotaknya di samping mejaku. Akhirnya Saya Tanya Stafku itu via BBM.

Yuli   :  Vi…. Itu kotak kamu

Staf    :   Iya bun…. Maaf ya bun…,  kemarin aku membereskan meja bu Neneng , disana banyak laporan-laporan Bun, ada Kontrol biaya tahun 2010 perproyek,  laporan Rugi laba per proyek. Tapi itu semua tahun 2010 Bun, kemarin aku bawa ke Apartemen Rasuna, pas aku mau ke kantor entah kenapa kotak itu di turunin dari mobil, kemarin aku pake mobil bunda, padahal aku minta dituruninnya di kos-kosan.

Yuli  :   Ya udah Vi.... memang udah begini kali jalannya, Cek-cek di sita KPK gara-gara Pak Hasim, sekarang data-data Bu Neneng yang tersita sama KPK. Data kamu ada di situ nggak Vi...

Staf   :   Ada Bun.... Pengajuan-pengajuan Suport yang udah keluar uangnya tapi aku belum catat. Maaf ya BUN....  Aku nyeseeelllll banget  Bun....

Yuli  :   Ya udah lah Vi.... ini udah jalan ALLAH....

Kakakku masuk ke kamar hotel ku.... Yul kenapa... aku hanya bisa terdiam dan menangis, Kakakku memelukku sambil memberikan suport kepadaku, Suami memberikan penjelasan kepada Kakakku tetang semua peristiwa yang terjadi selama 2 hari ini, Kakakku hanya berkata..... Yul... gw kan udah bilang....perusahaan elo nggak bener.... elokan sama Rina udah bikin rencana mau kabur bulan Januari kemarin.... tapi elo bilang nggak bisa karena mau pelaporan Pajak.... jadi kata lo rencananya abis laporan Pajak..... Iya Nik ujar Saya..... gw mikirin staf yang lain kan ada lebih dari 20 orang Nik.... gw belum bilang sama mereka... kok kayaknya gw sama Rina picik banget ninggalin temen-temen begitu aja.... Tapi perkiraan gw benerkan Yul... ujar Kakakku.... Ya udah lah Yul ambil aja lah hikmahnya... kalo nggak kayak begini elo nggak akan keluar-keluar dari kantor itu. Selama ini keluh kesah mengenai kantor Permai Group aku curahkan ke kakakku, Aku dan Rina memang sudah membuat planing dari bulan September 2010 untuk kabur tanpa bilang-bilang keluar dari Permai Group, dan rencananya akan kami lakukan pada bulan Januari 2011, karena kami berdua sudah sangat resah dengan banyaknya masalah yang membombardir Permai Group, jujur saja Kami berdua takut hal seperti ini terjadi. Tapi.... seperti yang Kakakku sampaikan, ambil saja hikmahnya, kalau tidak ada kejadian seperti ini, mungkin kami tidak akan bisa lepas dari PERMAI GROUP dan juga dari Pak nazar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun