Mohon tunggu...
Yulianis -
Yulianis - Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Jangan katakan kepada ALLAH aku punya masalah besar tetapi katakanlah kepada MASALAH bahwa aku mempunyai ALLAH yang Maha Besar (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nazaruddin, Ibas dan JC

12 Oktober 2014   06:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:24 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini sabtu tanggal. 11 Oktober 2014, iseng  tidak sengaja lihat TV Berita Satu,  Ada Palmer pengacara keluarga Cikeas,Firman pengacara Pak Anas dan juga ada Johan Budi Jubir KPK via telephon, berdebat mengenai ocehan Nazaruddin yang menuding IBAS menerima beberapa sogokan di beberapa proyek, ada Wisma Atlet, SKK Migas, dan lain lain ......

Bang Palmer bilang ocehan Nazaruddin itu fitnah dan akan di tuntut ke jalur hukum, secara perdata dan juga pidana? si Yulianis juga sedikit lagi mau di sidik  dia....  Hmmmm oke bang Palmer... Siap... Alhamdullilah sekarang Nazaruddin sudah mendukung kesaksian saya.... Artinya saya tidak bohong. Silahkan periksa saja, saya siap kapanpun.  Kalo saya di masukan perjara gara gara kesaksian saya ini, ya mungkin ini sudah jalan hidup saya bang Palmer. Yang penting buat saya adalah saya bersaksi sesuai dengan fakta yang saya alami tidak di tambah dan tidak di kurangi. Dan semua itu tercatat di keuangan saya.

Sebenarnya yang paling menarik di pembicaraan mereka bertiga adalah statement dari johan Budi Jubir KPK

" Sampai dengan saat ini tidak ada SK dari KPK yg menunjukkan bahwa Nazaruddin adalah Justice Colaborator"

padahal di sidang Pak Anas JPU Yudhie Menyanjung Nazaruddin dengan begitu  berbunga bunga sampai Nazaruddin mabuk sepertinya Dia sudah menjadi Justice Colaborator.  Salah satu penyidik  bercerita kurang lebih satu minggu yang lalu saat saya  melakukan BA sita bukti kasus TPPU Nazaruddin.

"Penyidik : Bu... pak Nazar marah2 kemaren, yuli :  kenapa pak, Penyidik : masalah JC, kemaren dia minta surat JC  untuk di bawa ke menhumkam, eh ternyata surat yg di keluarkan KPK bukan surat JC, itu cuma surat keterangan kalo NZ  berkelakuan baik dan membantu perkara KPK, di menhumkam nggak bisa keluarin ketetapan JC lah bu, yuli : wahhh  Nazaruddin cuma dapet HPH aja dong hehehe, penyidik : makanya bu kemaren dia marah, mana mau dapet surat keterangan itu Nz di suruh bayar denda2 dulu lagi (penyidik tertawa), yuli : waduh pak kesian juga udah bayar denda2 eh ternyata cuma dapet surat keterangan doang, peyidik : lagi pula mana berani KPK mengeluarkan rekomendasi JC ke menhumkam bu, wong dia itu pelaku  utama, JC itu nggak bisa kalo pelaku utama. Yuli : ohhhh gitu pak. Iyalah Nz kan pelaku utama dalam kasus Korupsi apa lagi TPPU ya pak."


Johan Budi jubir KPK bilang..... "Semua keterangan Nazaruddin bukan berarti benar semua, ya semua harus di klarifikasi" padahal di sidang Pak Anas KPK memakai semua keterangan Nazaruddin jadi pengen ketawa saya tadi  dengan penjelasan Johan Budi..... Eh Pak Firman ternyata punya pemikiran yang sama dengan saya...... Jadi saya ketawa beneran deh....

Inti dari tulisan ini adalah.... Hukum di Indonesia tidak di berlakukan sama di setiap warga Indonesia,  banyak melencengnya,  mungkin maksud Johan Budi adalah.... Bila Ada yang bersaksi merugikan penguasa, maka kesaksian  itu perlu di klarifikasi, dan tidak perlu di tindak lanjuti, namun bila ada yang bersaksi yg tujuan kesaksian itu tidak merugikan penguasa malah membantu penguasa mengahncurkan lawannya, maka kesaksian itu akan di kalrifikasi dan akan di tidak lanjuti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun