Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tips Mendampingi Penderita Skizofrenia

11 Maret 2020   17:32 Diperbarui: 12 Maret 2020   13:27 3747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi skizofrenia. (sumber: SHUTTERSTOCK/LIGHTSPRING)

Hal terakhir yang saya ingat, adalah yang dilakukan oleh ibu saya. Ketika saya di rumah suatu malam saya diminta untuk mandi air kelapa hijau. Saya sebenarnya sangat tidak suka dan bersungut-sungut. Tetapi karena ibu saya memaksa maka saya pun menurutinya. Dan benar saja setelah itu halusinasi saya justru lebih banyak.  

Melihat pengalaman yang saya alami alangkah baiknya jika orang-orang atau keluarga yang mendampingi penderita skizofrenia diberi pengertian yang sejelas-jelasnya mengenai penyakit ini. 

Supaya mereka dapat mengerti bahwa penderita skizofrenia tidaklah kesurupan atau pun disebabkan oleh guna-guna sehingga mereka dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap penderita. Ada baiknya juga pendamping diminta banyak-banyak membaca mengenai penyakit ini, baik gejala, pengobatan, dan lain-lain. Ini akan sangat membantu.

Jangan mencoba cari penyebabnya

Kebanyakan orang jika sakit mereka akan buru-buru mencari apa yang menyebabkan sakit itu muncul. Namun, dalam menangani skizofrenia tidak haruslah demikian. 

Berdasar pengalaman saya itu justru hanya akan memperburuk keadaan. Suatu waktu saya diminta untuk menceritakan apa yang saya alami kepada psikolog sekolah. Saya hanya manut-manut saja. Tetapi yang terjadi kemudian adalah halusinasi yang muncul justru lebih banyak. Kemudian mereka menghentikan kegiatan konseling tersebut. 

Orang yang memiliki masalah tetapi dalam kondisi kesadaran yang baik ketika diminta menceritakan masalah mereka mungkin akan bisa lega. Tetapi tidak demikian dengan penderita skizofrenia. 

Dokter yang menangani saya pun berkata tidak perlu mencari tahu apa penyebabnya, lebih baik fokus pada pengobatan saja. Jadi bagi para pendamping atau pun teman-teman penderita skizofrenia tak perlulah bertanya-tanya apa yang menjadi masalah atau beban pikiran orang tersebut. Karena itu bukan solusi.

Ajaklah mereka bercerita  

Yang saya maksud bercerita di sini adalah apa yang muncul dipikirannya bukan apa masalahnya. Karena kebanyakan penderita skizofrenia mengalami delusi atau waham, yaitu keyakinan-keyakinan yang tidak masuk akal. Jika mereka bercerita yang aneh-aneh ajaklah mereka berpikir logis tetapi jangan menghakimi bahwa keyakinan mereka salah.

Karena bagi penderita skizofrenia hal tersebut bisa terasa sangat nyata. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh rekan saya ketika mendampingi saya. Selain itu cobalah mereka membaca banyak artikel tetang penyakit mereka itu akan sangat membantu. Itu juga yang saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun