Kau pernah bilang bahwa kau tak mampu membuat puisi lagi sejak kau tahu bahwa antara dirimu dan Tuhan hanya terpisah ruang.
Kau bilang Tuhan itu dekat tapi dia melihat kita di dimensi berbeda.Â
Kadang aku melihatmu menggoyangkan kepalamu untuk mendengar sapaan Tuhan.Â
Bahkan kau hampir membakar dirimu demi mendengar suara Tuhan.
Aku hampir mengerti itu semua kau lakukan karena rindu. Rindu itu aku pun punya.
Tapi bagiku kau Tuhanku. Lihatlah aku. Berhentilah mencari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H