Mohon tunggu...
Yulia Nazwa
Yulia Nazwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Pendidikan Indonesia

Saya memiliki hobi menonton dan membaca buku sejarah, fiksi dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IPS Makin Asyik: Rahasia Membuat Pelajaran Sejarah, Geografi, dan Sosiologi Lebih Menarik bagi Generasi Z dan Alpha

16 Desember 2024   10:04 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:37 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Dunia pendidikan terus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam konteks pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tantangan utama yang sering dihadapi adalah bagaimana mengubah stigma bahwa pelajaran IPS membosankan menjadi lebih menarik, aplikatif, dan relevan, khususnya bagi generasi Z dan Alpha.

Generasi ini lahir di tengah era teknologi yang berkembang pesat sehingga memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara mereka belajar. Generasi Z, yang tumbuh dengan internet sebagai bagian integral kehidupan mereka, dan Generasi Alpha, yang sejak dini akrab dengan perangkat pintar, menuntut pendekatan pembelajaran yang interaktif, berbasis teknologi, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Memahami karakteristik kedua generasi ini menjadi langkah awal yang krusial dalam merancang strategi pembelajaran IPS yang inovatif dan bermakna. Lebih dari sekadar menyampaikan informasi, pembelajaran IPS di era ini perlu mendorong siswa untuk berpikir kritis, memahami realitas sosial, dan mampu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah di masyarakat. Artikel ini akan membahas karakteristik generasi Z dan Alpha, tantangan yang dihadapi pendidik, serta strategi pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk menjadikan pelajaran IPS lebih menarik dan relevan.

Memahami Generasi Z dan Alpha: Digital Natives yang Kreatif dan Berorientasi pada Tujuan

Generasi Z (lahir 1997--2012) dan generasi Alpha (lahir setelah 2013) adalah generasi yang sepenuhnya tumbuh dalam ekosistem digital. Kehidupan mereka tidak pernah terpisahkan dari perangkat teknologi, internet, dan media sosial. Hal ini menciptakan karakteristik unik yang memengaruhi pola pikir, cara belajar, serta pendekatan mereka dalam menghadapi tantangan. Memahami karakteristik ini menjadi sangat penting bagi pendidik untuk merancang metode pembelajaran yang efektif.

1. Visual Learners

Generasi ini lebih tertarik pada materi visual dibandingkan teks panjang atau abstrak. Gambar, video, animasi, serta infografis bukan hanya lebih menarik perhatian mereka, tetapi juga lebih mudah dipahami dan diingat. Misalnya, sebuah konsep geografi atau sejarah yang kompleks lebih mudah dimengerti melalui peta interaktif atau dokumenter pendek daripada melalui narasi panjang. Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya belajar lebih cepat tetapi juga dapat mengaplikasikan pemahaman mereka secara lebih baik.

2. Digital Natives

Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi, Generasi Z dan Alpha sudah terbiasa dengan akses cepat ke informasi melalui internet dan perangkat pintar. Mereka mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, termasuk belajar. Kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri melalui sumber online seperti video tutorial, aplikasi edukasi, hingga forum diskusi daring. Namun, ini juga berarti bahwa mereka lebih memilih metode pembelajaran yang berbasis teknologi dibandingkan pendekatan konvensional.

3. Kolaboratif

Generasi ini memiliki kecenderungan alami untuk bekerja dalam tim dan berbagi ide. Mereka merasa lebih nyaman dalam lingkungan belajar yang memungkinkan diskusi kelompok, kerja sama dalam proyek, dan saling berbagi pandangan. Kolaborasi tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri mereka tetapi juga membantu mereka belajar keterampilan sosial yang penting seperti berkomunikasi, berempati, dan bernegosiasi.

4. Autentik

Pembelajaran yang bersifat praktis dan nyata lebih efektif untuk generasi ini. Mereka menghargai pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan mereka dan ingin memahami bagaimana materi yang diajarkan dapat diterapkan secara langsung. Sebagai contoh, pelajaran IPS yang mengajarkan nilai-nilai kebangsaan akan lebih menarik jika dikaitkan dengan fenomena sosial terkini atau proyek berbasis masyarakat yang nyata.

5. Kreatif

Generasi ini memiliki daya imajinasi tinggi dan senang mengeksplorasi hal-hal baru. Mereka tidak hanya suka mencoba sesuatu yang berbeda tetapi juga memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi inovatif dalam situasi tertentu. Dalam konteks pembelajaran, mereka membutuhkan ruang untuk mengekspresikan kreativitas mereka, misalnya melalui tugas proyek, seni, atau media digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun