Mohon tunggu...
yuliana zainal
yuliana zainal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kemajuan Makassar pada Abad ke 17

28 Mei 2016   11:01 Diperbarui: 28 Mei 2016   11:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam pembahasan saya kali ini adalah mengenai pluralisme dan kemajuan Makassar abad ke 17

Pertama tama saya akan membahas tentang pluralisme , pluralisme adalah multicultural atau keanekaragaman budaya pada abad ke 17 yang menjadi pendangan tersendiri bagi masyarakat pada saat itu

Keterbelahan kekuasaan telah menjadi aturan ketimbang keluarbiasaan dalam sejarah Indonesia namun ini sangat berbeda dengan menerima kewajaran akan keberagaman Negara Negara yang berdaulat dna satu arah. Pada abad ke 17 makassar dengan gagah berani mempertahankan prinsip kebebasan dilaut melawan rencana monopoli maskapai dagang hindia belanda ( VOC). Namun sebelum mengelu eluhkan Sulawesi selatan sebagai kunci masa depan sejumlah fakta tidak menyenangkan perlu dicatat dibalik semua tradisi kewira usahaan propinsi ini tetap berada di bawah rata rata pendapatan perkapita Indonesia

Sejarah Indonesia terlkait dengan pertumbuhan kerajaan kerajaan hingga mencapai masa keemasan singkat sebelum digantikan oleh pusat pusat kemajuan lainya . di wolayah yang tekena imbas perdagangan internasional yang tidak menentu dan keganasan perang maritime dan perubahan yang tak terelakkan

Meski mengalami situasi seperti ini laju pertumbuhan Makassar tetap luar biasa hingga 3 dekade awal abad ke 16 sebelum ada pusat perdagangan di Sulawesi yang pernah memainkan peran dalam pencaturan international

Demikianah paparan saya tentang puralisme dan kemajuan Makassar pada abad ke 17 lebih dan kurang nya mohon di maafkan saya berharap lebih banyak mendapatkan kritikan dari teman teman

Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun