Mohon tunggu...
yuliana zainal
yuliana zainal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hubungann Patron-Klien Dalam Kehidupan Masyarakat

30 April 2016   12:35 Diperbarui: 30 April 2016   13:43 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan Patron-Klien dalam Kehidupan Masyarakat

Seperti diketahui, itilah patron dan klien berasal dari suatu model hubungan sosial yang berlangsung pada zaman romawi kuno. Seorang patron adalah bangsawan yang memiiki sejumlah klien yang berada dibawah perlindunganya dan secara umum hubungan patron klien bisa digongkan sebagai hubungan yang tidak sejajar tetapi, tidak terikat antara atasan dengan sejumlah bawahan ikatan antara patron romawi dank lien mereka bangun berdasarkan hak dan kewajiban dan timbale balik.

Dalam kehidupan masyarakat hubungna patron klien banyak dikenal dengan sebutan karaeng, atau ata. Yang dimana karaeng adalah bangsawan yang senatiasa menjaga atau melindungi hak dan segala apa yang diperlukan oleh kliennya dan begitupun sebalikya seorang klien akan mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh patronya , baik itu menjaga nama baik sang patron ataupun membantu segala keperluan sang patron disegala bidang.

Hubungan tuan dan pengikut, bersifat sukarela dan boleh diakhiri kapan saja dan begitupun sebaliknyaa seorang pengikut boleh berpindah ketuan lain jika menganggap tuan sebelumnya tidak memberi perlindungan

Sistem patronase pada decade 1950 an masih berlaku dimana masih banyak orang yang memiliki pengikut yang akan menggarap lahan , melakukan pekerjaan rumah tangga dan masih banyak lagi.

Ikatan patrn klien dalam dunia usaha, ikatan patron klien tidak hanya dari segi politik tetapi juga dari segi ekonomi. Hubungan patron klien yag selalu didasarkan pada pertukaran barang dan jasa dapat dianalogikan sebagai pemicu yang mendorong dan meningkatkan arus pertukaran ekonomi dalam masyarakat luas. Seiring berkurangnya peran politik kaum bangsawan, peran ekonomi mereka pun ikut menurun karena, sebagaian besar sumber kekayaan mereka berasal dari fungsi fungsi pemerintahan.

Beberapa sistem patronase dalam perekonomian antara lain pertanian, pertambajkan, penangkapan ikan, perdagangan laut, Dan kerajinan. Hubungan patron klien mewarnai segenap aspek kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk berbeda sesuai keadaan yang ada, meski sistem patronase telah menjadi pola yang sangat lazim dan bertahan lama dalam masyarakat paling tidak sejak akhir abad ke 17 bahkan jauh sebelumnya namun, pola tersebut dapat dianggap hanya bersifat spontan dan pada zaman modern dengan adanya tekanan terhadap institusi local yang digolongkan kedalam kategori feudal namun kemungkinan besar dapat meningkatkan peningkatan orang kaya namun memperburuk taraf hidup orang orag yang tidak memiliki lahan

Inilah pembahasaan singkat dari saya tentang patron-klien kurang dan lebih mohon dimaafkan dan saya akan menerima segenap kritik dan saran dari teman teman sekalian

Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun