Manfaat Kuliah Sambil Kerja

Dalam dunia pendidikan hal yang paling dibanggakan adalah ketika sudah menjadi mahasiswa. Rasanya sangat beruntung sekali ketika bisa menghantarkan pendidikan sampai ke tingkat akhir. Ada kebanggaan tersendiri, karena tidak semua orang bisa beruntung ada di posisi itu.

Ada yang kuliah dibiayain orang tua atau keluarga, ada juga dibiayain pemerintah karena prestasi, dan ada yang biaya kuliah sendiri sambil kerja.

Setiap individu tentu sudah punya pilihan dan alasannya masing-masing ketika mau kuliah akan mau seperti apa, dengan status dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

Saya dulu termasuk kuliah dibiayain orang tua dan keluarga, saya tidak pernah merasakan bagaimana kesulitan orang tua dalam memenuhi kebutuhan hidup saya selama kuliah, karena yang saya tahu tugas saya hanya kuliah sedangkan tugas orang tualah yang mencari uang.

Namun ketika sudah kuliah dan terjun ke dunia kerja, saya baru memahami ternyata begini rasanya cari uang sendiri. Sensasinya berbeda ketika masih zaman kuliah dulu, karena ibaratnya masih serba gratis.

Saya sangat bangga dengan teman-teman di luar sana yang bisa mandiri karena bisa biayain kuliah sambil kerja, begitu juga yang kuliahnya dibantu orang tua, namun tetap mencari pekerjaan sampingan. Artinya hal itu sedikit bisa membantu meringankan beban orang tua apalagi jika semua anggota keluarga memilih untuk sekolah semua, sementara latar belakang ekonomi keluarga tidak semuanya mampu dalam hal biaya sekolah.

Kuliah sambil kerja bukanlah hal yang mudah selain karna jadwal kerja yang cukup padat, waktu untuk refreshing juga sangat terbatas. Biasanya jam kuliah untuk kelas karyawan setiap kampus berbeda-beda. Ada yang kuliah di malam hari, ada juga yang kuliah di hari Sabtu atau Minggu. Kebayang donk bagaimana cara membagi waktu dengan baik untuk bisa mengerjakan tugas-tugas kampus disela waktu jam kerja.

Kuliah sambil kerja tentu memiliki semangat belajar yang lebih tinggi lagi serta target kuliahnya yang sangat jelas. Kenapa? Karena sudah mengalami dan merasakan langsung bagaimana struggle kuliah sambil kerja. Mulai dari disiplin membagi waktu kerja dengan tugas kuliah, hingga hampir tidak memiliki waktu kosong untuk sekedar hura-hura.

Kalau kuliah dibiayain orang tua tidak terlalu banyak yang dipikirkan karena uang bulanan masih dari orang tua dan tentunya banyak waktu kosong untuk bisa refreshing diri.

Kebiasaan hidup santai seperti ini ternyata kadang membawa dampak buruk diperkuliahan, yang tadinya target normal kuliah hanya 3-4 tahun, akhirnya bisa sampai bertahun-tahun. Banyak yang saya temukan kejadian ini waktu masih kuliah dulu, meskipun tidak semua orang memiliki kebiasaan buruk seperti ini ya.

Kuliah sambil kerja kaya akan ilmu pengetahuan dan pengalaman apalagi jika dalam kuliahnya mengambil program studi dari pekerjaannya. Di kampus mendapatkan teori, sedangkan ditempat kerja mempraktikan teori tersebut begitu pun sebaliknya. Dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup ternyata lebih memudahkan juga dalam mencari pekerjaan.

Biasanya lembaga yang membutuhkan sumber daya manusia akan lebih tertarik dengan pelamar yang sudah memiliki pengalaman kerja sesuai dengan background pendidikan pelamar. Di situlah nilai tambahannya yang belum tentu bisa didapat oleh pelamar reguler.

Namun hal ini tidak berarti semua mahasiswa yang dibiayain orang tua atau keluarga tidak hebat atau susah dalam mendapatkan pekerjaan. Tidak sama sekali, karena semua itu tetap tergantung dari usaha dan kerja keras masing-masing individu.