Mohon tunggu...
Yuliana
Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - student majoring in political science at Uin Raden Fatah University, Palembang

Enjoy joining organizations on campus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsistensi Dua Politik dalam Demokrasi Elektoral Manggarai Barat: Analisis Strategi Kontestasi Pemilukada

6 Juni 2024   21:24 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Manggarai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki potensi besar dalam pengembangan demokrasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kabupaten ini telah mengalami beberapa masalah yang mempengaruhi demokrasi, seperti adanya koeksistensi dua politi yang berbeda dan memiliki pandangan yang berbeda tentang demokrasi. Koeksistensi dua politi ini dapat mempengaruhi demokrasi di beberapa cara, seperti kontestasi politik, strategi kontestasi, keterbatasan hak asasi manusia, pengaruh kultur lokal, pengaruh birokrasi, dan pengaruh demokrasi.

Permasalahan

  1. Kontestasi Politik: Koeksistensi dua politi dapat mempengaruhi kontestasi politik di Manggarai Barat. Dua politi yang berbeda dapat memiliki strategi yang berbeda dalam memenangkan pemilukada, seperti menggunakan jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan untuk memenangkan pemilukada di beberapa wilayah di NTT.


2. Strategi Kontestasi: Strategi kontestasi yang digunakan oleh para kandidat pemilukada dapat dipengaruhi oleh koeksistensi dua politi. Kandidat yang menggunakan jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan dapat memiliki keuntungan dalam memenangkan pemilukada, sedangkan kandidat yang menggunakan jaringan birokrasi dapat memiliki keuntungan dalam memenangkan pemilukada di beberapa wilayah di NTT.


3. Keterbatasan Hak Asasi Manusia: Koeksistensi dua politi dapat mempengaruhi keterbatasan hak asasi manusia di Manggarai Barat. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pandangan yang berbeda tentang hak asasi manusia, seperti hak kebebasan berpendapat dan hak kebebasan beragama.


4. Pengaruh Kultur Lokal: Koeksistensi dua politi dapat mempengaruhi pengaruh kultur lokal di Manggarai Barat. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kultur lokal, seperti pengaruh jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan terhadap kultur lokal.


5. Pengaruh Birokrasi: Koeksistensi dua politi dapat mempengaruhi pengaruh birokrasi di Manggarai Barat. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap birokrasi, seperti pengaruh jaringan birokrasi terhadap birokrasi di beberapa wilayah di NTT.


6. Pengaruh Demokrasi: Koeksistensi dua politi dapat mempengaruhi pengaruh demokrasi di Manggarai Barat. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap demokrasi, seperti pengaruh jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan terhadap demokrasi di beberapa wilayah di NTT.

Kesimpulan

 1. Koeksistensi Dua Politi: Koeksistensi dua politi dalam demokrasi di Manggarai Barat dapat mempengaruhi demokrasi di beberapa cara, seperti kontestasi politik, strategi kontestasi, keterbatasan hak asasi manusia, pengaruh kultur lokal, pengaruh birokrasi, dan pengaruh demokrasi.


2. Pengaruh Kultur Lokal: Pengaruh kultur lokal di Manggarai Barat dapat dipengaruhi oleh koeksistensi dua politi. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kultur lokal, seperti pengaruh jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan terhadap kultur lokal.


3. Pengaruh Birokrasi: Pengaruh birokrasi di Manggarai Barat dapat dipengaruhi oleh koeksistensi dua politi. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap birokrasi, seperti pengaruh jaringan birokrasi terhadap birokrasi di beberapa wilayah di NTT.


4. Pengaruh Demokrasi: Pengaruh demokrasi di Manggarai Barat dapat dipengaruhi oleh koeksistensi dua politi. Dua politi yang berbeda dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap demokrasi, seperti pengaruh jaringan kekerabatan dan sentiment kewilayahan terhadap demokrasi di beberapa wilayah di NTT.

Dalam sintesis, koeksistensi dua politi dalam demokrasi di Manggarai Barat dapat mempengaruhi demokrasi di beberapa cara, termasuk kontestasi politik, strategi kontestasi, keterbatasan hak asasi manusia, pengaruh kultur lokal, pengaruh birokrasi, dan pengaruh demokrasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi dan mengurangi koeksistensi dua politi yang berbeda.

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun