Mohon tunggu...
Yuliana Pratiwi Asti
Yuliana Pratiwi Asti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertanian dan Bisnis

Pemula yang baru belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paddy Rice Art, Solusi Melukis Tanpa Kanvas

11 Juni 2022   05:57 Diperbarui: 11 Juni 2022   06:05 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika kita melihat suatu lukisan, apa yang terlintas dipikiran kita? Tentunya kita akan memikirkan suatu gambar dengan warna tertentu yang dilukis diatas media seperti kertas dan kanvas. Tapi bagaimana jika kita bisa menggambar selain menggunakan dua media tersebut? Yups ada salah satu teknologi di bidang pertanian yang memungkinkan bagi kita untuk melukis di atas hamparan sawah yang indah menggunakan tanaman padi atau dikenal dengan paddy rice art.

Paddy rice art atau Tanbo Art merupakan sebuah seni melukis di lahan sawah menggunakan berbagai varietas padi dengan warna yang berbeda sehingga menghasilkan gambar atau tulisan yang diinginkan. Teknologi ini berkembang sejalan dengan perkembangan pertanian sawah yang terus mengalami kemajuan dan ilmu pengetahuan yang terus mengalami inovasi dalam melakukan rekayasa genetika pada varietas padi sehingga menghasilkan fenotip warna tanaman hingga beras yang beragam.

Lantas apa yang menjadi tujuan dari penerapan paddy rice art system ini? Seni melukis ini bertujuan untuk memperoleh manfaat dari perkembangan rekayasa teknologi pada lahan sawah dengan menggunakan berbagai varietas padi yang memiliki beragam warna. Pada awalnya paddy rice art hanya berkembang di negara Jepang tepatnya di Desa Inakadate, Provinsi Aomor pada tahun 1992. Saat itu pemerintah daerah setempat menginginkan adanya suatu inovasi yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke daerah tersebut sehingga perekonomian warga disana mengalami peningkatan, sehingga muncul ide menggambar sebuah gunung dengan beberapa aksara jepang yang menjadi awal mula dari perkembangan Paddy Rice Art saat ini. https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-40089779

Selain menghasilkan produk utama berupa gambar atau tulisan yang menarik diatas hamparan lahan sawah, Tanbo Art juga dapat dijadikan sebagai agrowisata maupun ekowisata dengan menyuguhkan keindahan lahan sawah. Selain itu jika dilihat dari segi lingkungan, teknologi ini juga dapat mempertahankan adanya ruang hijau karna tidak ada bangunan selain hamparan sawah dilokasi tersebut dan dapat memberikan kesegaran udara di lingkungan sekitarnya serta dapat menghambat erosi.

Saat ini perkembangan Paddy Rice Art mengalami banyak perubahan, bermula dengan gambar sederhana yang dirancang menggunakan varietas yang sedikit dan hanya ada di Desa Inakadate, di Jepang. Sekarang telah berkembang di banyak daerah, salah satunya di Indonesia. Gambar yang diciptakan juga bukan hanya gambar yang sederhana melainkan telah modifikasi menggunakan bantuan computer sehingga menghasilkan gambar yang jauh lebih rumit dibandingkan sebelumnya. Varietas yang digunakan pun jauh lebih banyak dan bisa menggunakan lebih dari 10 varietas padi dengan warna yang berbeda dalam satu gambar.

Salah satu bukti dari adanya penerapan Paddy Rice Art di Indonesia adalah lukisan tokoh public yaitu Ganjar Pranowo yang berhasil divisualkan diatas hamparan sawah di daerah Jawa Tengah. Walaupun teknologi ini masih terbatas dari segi alat yang digunakan, varietas padi yang berkembang, dan gambar yang dihasilkan. Namun diharapkan akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan berkembangnya teknologi juga ilmu pengetahuan.   Pikat Wisatawan, Petani Bergas Lor Gambar Wajah Ganjar di Sawah - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (jatengprov.go.id)

Dengan adanya artikel ini, penulis berharap dapat membagikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca sehingga bisa saling belajar dan memahami perkembangan teknologi di bidang pertanian terutama Paddy Rice Art.     

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun