Perasaan Yang  Terpendam
           Hari ini  tepatnya 1 juli  aku berjalan menyusuri jalan yang belum pernah aku lalui untuk melakukan tugas dan tanggung jawab, walaupun sebenarnya jalan ini sudah pernah aku lalui hanya sebagai orang yang  akan melewati jalan ini menuju ke tempat diseberang, selama perjalanan  aku duduk diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, walaupun  dalam hati dan fikiranku banyak yang akan kuungkapkan namun hal itu tidak bisa kulakukan  hhmmmmmmm.... Aku mendesah panjang...suami yang duduk disampingku memandang dengan penuh tanya, aku tau suamiku paham apa yang ada dalam benakku, seolah-olah beliau ikut masuk kedalam rasa yang akan alami, beliau mencoba memulai pembicaraan dengan suara pelan beliau memanggilku sayang.... Kenapa kau diam terus? Tidak biasanya kau begini, karane aku tau kau adalah orang yang tidak bisa diam apalagi selama perjalanan kau terus mengoceh aku sebagai pendengar saja namun kali ini kenapa itu hilang?  Aku masih saja terus dengan lamunanku... sayang.... Entah sudah yang keberapa kali panggilan dari suami  yang secara spontan aku kaget dalam lamunanku, aku menoleh kearahnya sambil mendesah hhhhmmmmmm... gak kenap-napa Cuma lagi pingin diam aja... suami menyambung lagi aku tau kamu sayang.... Ayolah bicaralah keluarkan apa yang kamu rasakan walaupun aku tida bisa bantu kasih solusi mminimal aku bisa menjadi pendengar dan harapanya setelah kau bercerita apa yang ada dalam fikiran, apa yang kau rasakan  akan hilang sedikit saja ...aku mengharapkan kau yang aku kenal orang yang cerewet, suka ngomel jika aku melajukan mobil selama perjalanan.... Hhmmmmmmm kutarik nafas dalam-dalam... sambil memandangi wajah suamiku sambil  berkata ok... tapi maaf ijinkan aku untuk diam dulu ya .... Pasti aku akan bicara tapi belum sekarang ok... maaf... suasana kembali hening... kami berdua masing masing larut dalam fikiran kami... aku masih terus memikirkan banyak hal apakah aku akan mampu menjalani semua ini, bagaimana nanti aku akan memulai tugas ini?, siapa yang akan berkolaborasi dengan aku disana?, apakah mereka akan bisa di ajak komunikasi?  Apakah?...apakah?...bagaimana?... dimana? ... dengan siapa? Kata-kata ini selalu muncul dalam benak fikiranku...hhhmmmmmmm..
     Tidak terasa tempat yang aku tuju sudah di sebelah kana nada petunjuk  tempat yang anda tuju berada di sebelah kanan... aku mencoba membaca tulisan itu, kuulangi lagi membaca hasilnya sama... sudah inilah tempat yang aku tuju... suamiku berkata sambil bertanya  inikah tempatnya?  Iya... dengan suara pelan aku menjawab... kami berdua turun ..aku melangkah dengan sejuta perasaan, langkah ini terasa berat ingin aku balik tapi itu tidak mungkin kulakukan, kuayunkan kaki terus melangkah... dan didepan mata telah berdiri teman- teman dengan senyuman lebar mereka menyapaku sambil tersenyum ... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... itu kalimat yang keluar pertama kali aku bertatapan dengan mereka... serentak mereka menjawab waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kupandangi wajah mereka satu persatu sambil aku mencoba memahami raut wajah mereka samba, sesekali aku memandangi wajah suamiku yang seakan paham apa yang ada dalam fikiranku, suami mengangguk memberi isyarat semangat sayang... kau orang hebat kau pasti mampu... senyuman suamiku membuat aku sedikit tersenyum.... Dan senyuman itu pula aku lihat dari wajah-wajah mereka...  mereka mengajak aku masuk ke dalam ruangan sambil duduk aku  memperkenalkan diri terus menyampaikan tujuan aku datang... dan sedikit menceritakan kronoligisnya kenapa aku sampai berada ditempat ini, setelah kuakhiri ceritaku mereka menjawab iya bu.. kami sudah tau, sudah dengar bahwa ibu akan menjadi penanggung jawab kami disini yang menggantikan penanggung jawab kami sebelumnya, kami sangat senang atas kedatangan ibu, harapanya ibu akan mampu membawa kami kearah yang lebih baik... karena kami sudah tau dan kenal siapa ibu dan bagaiman track recordnya ibu, mendengar kalimat dari salah satu diantara teman-teman baruku... aku tersenyum walaupun senyuman masih sangat tipis... sambil aku berkata baiklah... terima kasih atas sambutan dari kalian semua.. saya berharap kalian bisa menerima saya seperti halnya penangung jawab sebelumnya, dan saya berharap juga kalian akan bisa menjadi mitra terbaik saya... marilah kita saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara harmonis, saya sangat butuh dukungan dari teman-teman semua... kualihkan  pandanganku kearah suami yang tersenyum dan mengisyaratkan bahwa teman-temanku yang baru akan menjadi teman yang menyenangkan....
     Baiklah... ijinkan saya melihat-lihat tempat ini dan mengenali lebih dekat... aku didampingi oleh salah seorang dan menjelaskan bagian-bagian tempat ini dengan detail aku menyimak dengan seksama... setelah selesai aku berkeliling aku kembali ke tempat dimana aku diterima dan disitu masih ada banyak teman-teman duduk disana.. kulemaprkan senyuman yang sudah agak lebar kearah mereka semua termasuk pada suamiku... kemudian aku pamit pulang karena masih ada sesuatu yang akan aku selesaikan sebelum benar-benar aku berada disini menjalankan tugas dan tanggung jawabku di tempat ini.
Sepanajang perjalanan pulang suamiku mulai menggoda dan mencoba memulai pembicaraan, aku tau maksudnya adalah agar fikiran dan perasaanku akan kembali normal dan akan bisa bercanda kembali seperti yang biasa aku lakukan dikala kami melakukan perjalan..ha.hahha..hahah.. sambil kupukul lengan sumaiku yang memgang setir mobil... apa yang kamu rasakan tadi disaat berada di tempat itu? Tanya suamiku hmmm.. apa ya... kumainkan bola mataku seakan mencari jawaban  atas pertanyaan suamiku ... mmmm.... Mmmm.. apa ya... yang aku rasakan mmm... biarlah itu akan  menjadi rasa yang terpendam dalam hati  yang semoga rasa yang tidak enak akan berganti menjadi rasa bahagia yang berkepanjangan aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H