Mohon tunggu...
Yuliana Podungge
Yuliana Podungge Mohon Tunggu... Guru - Profesi saya seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah lanjutan di kab Boalemo jabatan sebagai guru madya sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum

Hobi saya membaca dan menulis saya senang membuat konten- konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjalanan Gadis Kecil Meraih Sukses

11 September 2023   18:29 Diperbarui: 11 September 2023   19:18 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

PERJALANAN GADIS KECIL MERAIH SUKSES

Part 4 ( Kehidupan ditempat baru)

Akhirnya Perjalanan mereka dari Desanya Ros yang memakan waktu 5 jam berakhir juga,..Ros.... ros bangun nak kita sudah sampai bergantian paman dan bibi membangunkan ros dan meminta ros untuk turun karena memang sudah sampai.... Apa.. bi? Kita sudah sampai? Ros membuka pintu mobil lalu turun dan pandangannya tertuju pada bangunan rumah bibinya yang memang berbeda dengan rumah orang tuanya di kampung...paman dan bibinya melihat tingkat laku ponakannya itu tersenyum dan membiarkan  Ros dengan hayalan dan lamunannya... mereka berlalu masuk ke dalam rumah... Ros masih tetap berdiri terpaku di dekat mobil, sambil berkata... ya allah kapan aku bisa mempunyai rumah seperti ini, fikiranya terus berkelana betapa bahagianya aku jika bisa membelikan rumah seperti ini untuk orang tuaku dan adik-adikku .... Namun hayalannya terhenti dengan datangya suara dari Bi Asih.... Ayuk  Non silahkan masuk kedalam ibu dan bapak menunggu Non di dalam.... Ros mengalihkan pandangan kesekeliling melihat siapakah yang dimaksud oleh bi Asih.... Ros Masih tetap dalam kebingungan terus memandangi Bi asih yang menghampirinya dan membantu membawa tas pakainya... si..siapa yang bibi maksud ..saya???  iya Non tadi bapak dan ibu sudah kasih tau saya bahwa Non adalah Ponakan bapak dan ibu dari kampung....owalahhhh Bi... jangan panggil saya  seperti itu bi... panggil saja nama saya Ros ..dan biarkan saya membawa tas pakaian saya sendiri... saya tidak biasa dilayani seperti ini... Bi Asih jadi heran.... Dan mengikuti saja apa yang dikatakan oleh Ros... dan mengiringi Ros sampai kedalam Rumah. Ros masuk dan duduk di sisi Bibi dan Pamannya yang duduk di ruang keluarga, Bibinya menjelaskan  kepada Bi Asih dan  Mang Asep  tentang siapa Ros dan mengapa Ros diajak tinggal bersama mereka sekarang.... Bi Asih dan Mang Asep paham.

Kesokan harinya Bibi dan paman mendaftarkan Ros kesekolah yang diinginkan letaknya tidak jauh dari rumah bibinya, keberadaan sekolah inipun menurut Ros sangat berbeda dengan keadaan sekolahnya di Desa, disekolah itu Ros merasa sendirian, tidak punya teman dia benar-benar sendiri... Ros memegang erat tangan bibinya sambil berbisik Bi... jangan tinggalkan Ros.. ros takut sendirian semuanya asing.. tidak ada yang ros kenal, melihat tingkah ponakanya yang lucu bibi tersenyum dan berkata... iya nak  .. namanya juga sekolah baru ya semua terasa asing, namun lama kelamaan kamu pasti akan betah dan bibi yakin kamu pasti bisa cepat beradaptasi dengan semua ini baik lingkungan,  teman baru maupun guru-guru baru, dalam hati kecilnya mulai ada rasa menyesal ingin balik ke kampung... namun Ros berusaha untuk menghilangkan rasa penyesalan itu, Bathinya bergejolak... jika aku balik maka akan bagaimanakah nantinya sekolahku??... Bibinya masih mengamati perubahan raut muka ponakanya itu sambil tersenyum... ahhhh bibi kok tersenyum ngeledek ya???... tidak  sayang... bibi hanya merasa kamu itu lucu saja... bukankah ini kenginanmu? Sekarang sudah  terjadi kamu malah mau pulang?  Lama Ros terdiam sambil hatinya berbisik  benar juga apa yang dikatakan bibi barusan..hmmmmm.. lalu Ros bertekad dan meyakini bahwa dia harus melakukan ini semua demi masa depannya kelak, demi orang tua dan adik-adiknya.

 Semenjak Ros tinggal bersama paman dan Bibinya Kehidupan Ros perlahan mulai  ada perubahan dari kehidupan saat masih tinggal bersama keluarga di Desa...karena kita ketahui bahwa  keluarga Ros termasuk keluarga yang hidup dalam kesederhanaan, namun tidak menyulutkan keinginan ros untuk memiliki cita-cita yang tinggi yaitu ingin membahagiakan kelurganya. Ros dididik untuk menjadi anak yang soleha yang patuh, yang memiliki sifat mudah bergaul dengan siapapun, dengan modal inilah ros akan mampu beradaptasi dimanapun tinggal,dan hal inipun yang meyakini paman dan bibinya untuk mengajak Ros tinggal bersama mereka, namun perubahan yang dialami tidak membuat perubahan sikapnya, Ros tetap menjadi  anak yang santun. Keseharian hidup Ros diliputi oleh kebahagiaan dan kehidupanya tak kurang semua kebutuhanya tercukupi, Paman dan Bibinya selalu memanjakanya sama seperti anak mereka, paman dan Bibinya juga meperhatikan keluarga Ros yang ada di Desa, jika ada waktu liburan Ros sering di antar untuk menengok keluarga didesanya sekalian melepas kerinduan pada keluarga.

Tidak terasa Ros sudah duduk di kelas IX, menjelang   ujian sekolah berakhir paman dan bibinya mengajak Ros untuk berdiskusi tentang kelanjutan pendidikannya  jika setelah tamat dari MTs. Mereka duduk di ruang belakang sambil ngopi ditemani kue pisang goreng, singkong goreng, Ros.... Bibi sama paman sengaja ajak kamu duduk disini ada hal yang ingin bibi bahas ...Bibi memulai percakapan menanyakan keinginnya mau melanjutkan kesekolah mana, lama Ros terdiam... perasaan yang dialami 3 tahun yang lalu muncul lagi Ros mengalami Dilema apakah ia benar-benar bisa melanjutkan ke jenjang berikut?... karena Ros menyadari bahwa walaupun Paman dan Bibinya sangat baik namun Ros tidak bisa memanfaatkan kebaikan mereka dengan seenaknya memilih sekolah lanjutan sesuai keinginanya,... pikiranya dipenuhi oleh pertanyaan- pertanyaan yang Ros sendiri tidak tau jawabannya, sekaligus ada pertimbangan- pertimbangan dan hal inilah yang membuat Ros bingung... Ros....Rosiana Aprilia ?......  i..i..iya... ros kaget dan  dengan terbata-bata  Ros menyahut ...iya, iya... ada apa Bi... maaf .. Bibi mengamati perubahan wajahnya sambil bertanya kenapa sayang....kemudian bibi bertanya... setelah tamat dari MTs kamu mau melanjutkan kemana nak?.. Ros masih belum menjawab pertanyaan Bibinya....ayu nak... paman dan bibi mau ros tetap melanjutkan sekolah ke lanjutan atas dan kami inginkan kamu tetap melanjutkan disini dan tinggal dengan kami... bagaimna nak? Se....sebanarnya saya masih mau melanjutkan disini tapi apa tidak memberatkan paman dan Bibi? Sebab saya sudah lama tinggal disini dan saya merasa paman dan bibi sudah memberikan semuanya kepada saya, tidak ada perbedaan dengan anak paman dan bibi sendiri, Ros terhenti sejenak.... Paman dan Bibinya merangkul Ros sambil berkata... kenapa kamu bicara seperti itu?... kami sudah janji sama kedua orang tuamu jadi sewajarnyalah kami memperlakukanmu seperti itu, dan kami merasa tidak terbebani.. maka jangan pernah lagi kau berkata seperti itu ya nak... bibi jadi sedih jika Ros punya fikiran seperti itu. Sambil mempererat pelukan mereka. Kemudian Paman ikut menimpali pembicaraan mereka yang sudah sejak lama hanya mendengarkan percakapan mereka... iya nak... jangan lagi kau berkata seperti itu ... kami hanya menjalankan kewajiban kami sebagi orang tua... dan kami ikhlas melakukan ini semua nak... jadi kamu jangan sungkan, apapun yang kamu ingikan kami akan berusaha untuk bisa memenuhi keinginanmu selagi kami mampu, maka ...bisakah kamu jawab pertanyaan bibimu tadi, rencana kamu mau meneruskan SMA kamu dimana, disini ada MAN yang mutu pendidikanya sudah tidak diragukan lagi, ada Juga SMA N 1 yang juga mutu pendidikan sudah bagus, kamu silahkan pilih dan pertimbangankan dengan bakat minat serta kelak kau mau jadi apa agar kamu tidak akan salah memilih sekolah yang akan bisa memberikan hal terbaik buat masa depan kamu. Mendengar hal ini Ros senang namun tetap terselip rasa sungkan dalam hatinya, tapi karena di desak terus oleh paman dan bibinya maka Ros menyampaikan kenginannya untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah lanjutan atas yaitu di Sekolah Mandrasah Aliyan Negeri (MAN ) yang letaknya tidak jauh, dengan pertimbangan bahwa disekolah itu tetap mengedapankan ahlakul karimah, walaupun tetap ada pelajaran umum yang sama pentingnya untuk masa depannya itulah yang ada dalam fikiran Ros.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun