Mohon tunggu...
Yuliana Podungge
Yuliana Podungge Mohon Tunggu... Guru - Profesi saya seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah lanjutan di kab Boalemo jabatan sebagai guru madya sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum

Hobi saya membaca dan menulis saya senang membuat konten- konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keangkuhanmu

12 Agustus 2023   09:25 Diperbarui: 12 Agustus 2023   09:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                                                              KEANGKUHANMU

Dipagi yang cerah beberapa tahun yang lalu aku duduk diantara popohonan yang ada di sekitarku, tepatnya disebuah Gazebo aku duduk  dengan beberapa  teman dan tak lupa pula ditemani  Si Acer kesayangan, teman- teman  lagi asik membahas tentang satu  topik yang sedang trend saat ini, sesekali mereka memandangiku dan sesekali pun mereka berbisik dan bergumam, aku memposisikan seolah-olah tidak mendengarkan apa yang mereka bahas , keletakkan sejenak Acer kesayanganku dan kudekati mereka sambil bertanya , apa yang sedang mereka bahas, bukankah kita duduk disini duduk sambil menunggu pergantian jam sebelum  masuk ke kelas masing-masing seketika mereka terdiam  dan kulanjutkan kalimatku  seharusnya kita menggunakan waktu ini dengan mempersiapkan apa saja kebutuhan kita untuk masuk kelas, semua terdiam dan kemudian mereka berbisik... kita sebenarnya lagi membahas tentang sikap dan tindakan  seorang teman  (sebut saja Mrs x ) yang semena- mena terhadap kita, yang tidak mau peduli dengan keadaan kita, apapun yang kita katakan tidak pernah dipedulikan, kita hanya membahas bagaimana kita bisa mendapatkan solusi serta bagaimana seharusnya kita bertindak agar teman kita  tidak berlarut-larut dalam keangkuhan dan kesombongannya,  sejenak aku pun terdiam dalam  hatiku berkata benar juga apa yang mereka sampaikan...... 

Kualihkan pandanganku ke popohonan dan bunga disekelilingku berharap agar fikiranku bisa fresh kembali agar bisa menemukan solusi terhadap apa yang sedang diperdebatkan oleh teman-teman..... sesekali ku tarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan dengan pelan.... masih terus fokus dengan keluhan teman-teman secara posisiku saat ini bisa dikatakan orang yang bisa memberikan kedamaian dan sebagai penengah,  kumengalami dilema jika aku menuruti apa yang dikatakan teman-teman  maka aku secara langsung akan melanggar etika sifat solidaritas terhadap teman  (sebut saja Mrs x )   dilain sisi mereka sangat berharap agar aku bisa menjadi penengah dalam hal ini, tetapi apa yang harus kulakukan diriku masih tetap dalam kebingungan.... 

Jam pelajaran pertama dimulai .....  bel tanda masuk kelas sudah berbunyi , kami pun kembali kerutinitas masing-masing... aku berusaha untuk fokus  berdiri depan kelas menyampaikan materi dan kemudian membagi kelompok, memberikan tugas kelompok, masing-masing,  siswa di kelasku sudah asik sambil berdiskusi diantara  teman sekolompok, aku memperhatikan mereka sesekali memberikan jawaban terhadap pertanyaan dari mereka, disaat suasana  hening masuk kembali dalam fikiranku apa yang disampaikan oleh teman-teman diawal tadi, aku iseng-iseng search dari internet tentang solusi dari permasalahan ini, namun apa yang ada semua sudah aku coba namun belum berhasil, namanya keangkuhan dan kesombongan hanya akan luluh dengan jika sudah mengalami sesuatu yang membuat mereka akan jera  dan sadar sendiri, namun bagaimanpun aku tidak mengingikan hal negatif terjadi, aku hanya  menginginkan (sebut saja Mrs x ) akan bisa merubah sikap dan tindak-tanduknya melalui kesadaran sendiri, sebab aku tahu dan sadar betul  bahwa setiap manusia pasti memiliki sisi positif dan negatif, kadang baik-kadang kurang baik dan itu berlaku bagi setiap manusia  secara manusiawi,   maka hal yang kulakukan adalah membacakan sholawat dan  mengirimkan  alfatihah agar hatinya akan lembut dan bisa aberfikir jernih kembali dan akan hilang semua keangkuhan dan kesombongan dalam dirinya, sebab sebelumya aku sudah mengenal  (sebut saja Mrs x )   bukan sperti  yang sekarang beliau orang baik dan suka peduli kepada siapapun , maka aku yakin pasti  sifat keangkuhan dan kesombongan yang sekarang itu sifatnya semu, kemungikan dipengaruhi oleh  beberapa faktor,  itulah yang menjadi dasar aku untuk selalu berusaha untuk mendekati beliau selalu memberikan masukan dengan harapan agar keangkuhan dan kesombongan akan hilang...amin ya rabbal alamin .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun