Mohon tunggu...
Yulia N Lukito
Yulia N Lukito Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat arsitektur, pendidikan dan lingkung bangun

Bio di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Teknologi Visual untuk Museum

13 Desember 2022   20:30 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan gambar digital pada lingkungan. Hal ini membuat AR mampu menggabungkan benda maya dua ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitis dalam waktu tertentu. Realitas tambahan ini dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Jika teknologi VR diterapkan dalam obyek atau ruang tertentu dan dalam satu waktu (tergantung kesediaan kacamata VR), teknologi AR bisa diterapkan dalam keseluruhan museum dan dipakai orang banyak dalam waktu bersamaan.

Projection Mapping adalah teknologi menggunakan proyektor yang memproyeksi gambar pada permukaan yang tidak rata atau tidak putih. Teknologi projection mapping untuk sebagai sarana edukasi sekaligus memberikan pengalaman spasial yang unik. Projection mapping bisa dimanfaatkan sebagai media narasi seperti menjelaskan sebuah proses yang umumnya dulu menggunakan layar dan kini menggunakan dinding bangunan.

Beberapa pertimbangan penting dalam desain pameran untuk museum:

  • Teks & grafis seperti konsistensi penggunaan huruf dan logo sebagai
    identitas museum, hal ini juga terkait branding museum.
  • Objek pamer yang disusun dengan narasi yang informatif serta alur yang jelas
  • Warna & cahaya serta suara sebagai nuansa sekaligus memperkuat identitas museum
  • Interaktif yaitu penggunaan media informasi dua arah, sehingga konten tidak membosankan

Konsep desain museum yang baik akan memperhatikan alur ruang dan pengalaman yang diinginkan serta pengaturan koleksi museum kepada pengunjung. Penggunaan teknologi visual VR, AR dan projection mapping bisa menjadi sebuah pendekatan baru untuk museum. Dengan berkembangnya sosial media, museum yang memiliki spot foto unik akan lebih menarik perhatian pengunjung. Kemudian dalam hal publikasi, perlu adanya upaya publikasi baik secara offline maupun online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun